DPR Yakini Saham BUMN akan Melejit Pasca Peluncuran BPI Danantara oleh Presiden Prabowo

Minggu, 23 Februari 2025 | 21:54:30 WIB
Ketua Komisi XI DPR RI, Misbakhun, menegaskan keyakinannya terhadap dampak positif dari puluncuran Danantara terhadap pasar saham.

Jakarta – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI meyakini bahwa saham-saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mengalami rebound atau kebangkitan setelah Presiden Prabowo Subianto meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) pada 24 Februari 2025 mendatang.

Ketua Komisi XI DPR RI, Misbakhun, menegaskan keyakinannya terhadap dampak positif dari pengumuman tersebut terhadap pasar saham. Menurutnya, kejelasan konsep dan arah kebijakan terkait BPI Danantara akan memberikan kepercayaan lebih kepada para investor.

“Saya yakin begitu Bapak Presiden (Prabowo) menyampaikan soal Danantara dan sebagainya, akan ada orang yang berpikir, ‘Oh, ternyata Danantara seperti itu’,” ujar Misbakhun di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (20/2).

Politikus Partai Golkar ini menambahkan bahwa saat ini pasar tengah berada dalam posisi wait and see terhadap langkah pemerintah. Namun, peluncuran Danantara diyakini akan memberikan dampak positif terhadap kinerja BUMN serta meningkatkan daya tarik saham-saham perusahaan pelat merah di pasar modal.

“Saya yakin itu akan memberikan sebuah rebound terhadap harga-harga saham di bursa saham, terhadap BUMN kita,” tegasnya.

Peran BUMN dalam Pembangunan Ekonomi

Misbakhun menyoroti peran strategis BUMN sebagai agent of development yang berfungsi untuk mengoperasikan bisnis-bisnis besar di berbagai sektor ekonomi. Ia berpendapat bahwa jika BUMN dikelola dengan baik sesuai dengan kompetensi inti mereka dan dipimpin oleh para CEO yang mumpuni, maka pasar akan memberikan respons positif.

“Saya yakin kalau BUMN kita dioperasionalkan sesuai dengan core competence mereka, dioperasionalkan oleh CEO-CEO terbaik kita, saya yakin market akan memberikan respons positif,” tambahnya.

Menurutnya, kebijakan yang diambil Presiden Prabowo terkait BPI Danantara merupakan langkah strategis dalam mendorong pengelolaan aset negara secara lebih efektif dan transparan. Hal ini akan meningkatkan daya saing BUMN serta memastikan bahwa dividen dari perusahaan-perusahaan negara dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.

Fokus Prabowo terhadap Danantara

Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkan perhatian khusus terhadap pembentukan BPI Danantara, yang ia anggap sebagai salah satu program prioritas selain Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Prabowo bahkan meminta seluruh mantan presiden Indonesia untuk menjadi pengawas badan tersebut guna memastikan transparansi dan akuntabilitas pengelolaannya.

“Saya beri nama Danantara, Daya Anagata Nusantara. Artinya, kekuatan atau energi masa depan Indonesia,” ujar Prabowo dalam Pidato Puncak HUT ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2).

Presiden menjelaskan bahwa BPI Danantara akan mengelola aset dengan nilai mencapai hampir US$980 miliar atau sekitar Rp15 ribu triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk investasi strategis demi meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global.

“Ini (Danantara) adalah uang rakyat. Ini adalah uang anak-anak dan cucu-cucu kita. Nilainya adalah hampir US$980 miliar, asset under management,” tutur Prabowo.

Dampak Ekonomi dan Investasi

Peluncuran Danantara diharapkan dapat menjadi katalis bagi peningkatan kinerja BUMN serta mendongkrak kepercayaan investor. Dividen yang dihasilkan oleh BUMN yang dikelola oleh Danantara diperkirakan bisa mencapai Rp300 triliun pada 2025. Dari jumlah tersebut, Presiden Prabowo telah merancang strategi penggunaan yang jelas.

Pemerintah berencana mengambil Rp200 triliun dari hasil kerja BUMN untuk mendukung berbagai program pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Sementara itu, Rp100 triliun lainnya akan dikembalikan kepada BUMN dalam bentuk penyertaan modal negara (PMN) guna memperkuat modal kerja mereka.

Langkah ini dinilai dapat memberikan dampak positif terhadap stabilitas ekonomi nasional, meningkatkan pertumbuhan sektor korporasi negara, serta memperkuat fundamental pasar modal Indonesia. Dengan pengelolaan yang baik, BPI Danantara diharapkan dapat menjadi instrumen yang efektif dalam menjaga keberlanjutan pertumbuhan ekonomi.

Optimisme DPR dan Pasar Modal

Optimisme terhadap rebound saham BUMN juga diperkuat oleh pandangan para analis dan investor yang melihat bahwa kebijakan ini dapat meningkatkan daya tarik Indonesia sebagai tujuan investasi. Kejelasan strategi pengelolaan BUMN dan transparansi dalam pelaksanaan Danantara akan menjadi faktor kunci dalam membangun kepercayaan pasar.

Selain itu, penguatan sektor BUMN melalui Danantara dapat memberikan efek domino positif terhadap perekonomian, termasuk peningkatan lapangan kerja, pertumbuhan investasi domestik, serta stabilitas makroekonomi nasional.

Dengan adanya optimisme dari DPR dan berbagai pihak terkait, peluncuran BPI Danantara pada 24 Februari 2025 mendatang akan menjadi momen krusial yang dinantikan oleh pelaku pasar dan masyarakat luas. Semua mata akan tertuju pada bagaimana kebijakan ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia ke arah yang lebih baik.

Tags

Terkini