Kenapa Malam Hari Menjadi Waktu Favorit untuk Overthinking?

Rabu, 26 Februari 2025 | 11:55:26 WIB
overthinking atau berpikir berlebihan adalah pemikiran negatif yang repetitif dan sering terjadi ketika seseorang berada dalam kondisi tenang dan tidak sibuk

Jakarta - Banyak orang mengalami overthinking di malam hari, di mana pikiran terasa sulit dikendalikan, dan berbagai kekhawatiran muncul tanpa henti. Hal ini sering kali membuat seseorang sulit tidur dan berdampak pada kualitas hidup secara keseluruhan.

Menurut Dr. Ray Waigu Basrowi, pendiri Health Collaborative Center (HCC), overthinking atau berpikir berlebihan adalah pemikiran negatif yang repetitif dan sering terjadi ketika seseorang berada dalam kondisi tenang dan tidak sibuk.

Mengapa Overthinking Sering Terjadi di Malam Hari?

"Secara medis atau secara psikologis, pemikiran yang negatif dan repetitif terjadi ketika orang dalam keadaan sendiri, tenang, dan tidak sibuk. Rata-rata manusia pada malam hari sudah mau istirahat, sudah mau tidur, mengalami ini," ujar Ray dalam acara media briefing di kawasan Jakarta Selatan, Senin (24/2).

Pada siang hari, pikiran kita lebih sibuk dengan berbagai aktivitas, seperti pekerjaan, sekolah, hingga interaksi sosial. Namun, saat malam tiba, tubuh bersiap untuk beristirahat, sementara otak justru mulai memproses berbagai pengalaman dan kekhawatiran yang tertunda sepanjang hari. Bagi mereka yang rentan berpikir negatif, overthinking pun menjadi lebih dominan.

"Karena malam mau tidur, dia tidak punya pemikiran lain. Sebelum tidur pemikirannya ke mana-mana, jadinya repetitif negatif. Kalau orangnya berpikir positif sebelum tidur, biasanya tidak akan overthinking. Tapi kalau sudah ada pemicu repetitif negatif, overthinking-nya akan berlipat ganda ketika malam atau saat mau tidur," tambah Ray.

Dampak Overthinking terhadap Kesehatan

Overthinking yang terjadi di malam hari bukan hanya mengganggu kualitas tidur, tetapi juga berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental. Ketika seseorang terus-menerus terjebak dalam siklus overthinking, ia berisiko mengalami insomnia atau kesulitan tidur. Jika hal ini terjadi secara terus-menerus, maka produktivitas di siang hari pun akan menurun.

Ketika kualitas tidur berkurang, tubuh jadi tidak produktif karena stamina menurun. "Ketika stamina berkurang, hormon stres seperti kortisol naik. Saat harus bekerja di siang hari, seseorang tidak produktif karena stres yang terjebak dalam lingkaran setan. Gangguan tidur, susah makan, stres, hingga hormon kebahagiaan seperti dopamin bisa turun jika kortisol naik," jelas Ray.

Jika dibiarkan dalam jangka panjang, kondisi ini dapat menyebabkan depresi, bahkan berujung pada perilaku self-harm atau menarik diri dari kehidupan sosial, yang tentu tidak baik untuk kesehatan mental maupun kesejahteraan individu secara keseluruhan.

Cara Mengatasi Overthinking di Malam Hari

Agar tidak terjebak dalam lingkaran overthinking di malam hari, penting untuk mengelola stres dan menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Ray juga mengingatkan agar tidak membawa pikiran negatif dari pekerjaan atau sekolah hingga larut malam.

"Penting sekali bagi orang-orang untuk meninggalkan stres dari pekerjaan atau sekolah di malam hari. Jika tidak, ketika mereka memasuki periode reflektif dan tenang, pikiran yang dipenuhi dengan beban negatif akan terbawa terus hingga berlarut-larut," ujarnya.

Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi overthinking di malam hari:

1.Buat Rutinitas Malam yang Menenangkan

Hindari aktivitas yang dapat memicu stres sebelum tidur, seperti membaca berita negatif atau mengecek media sosial yang penuh tekanan.

2.Menulis Jurnal 
Menulis catatan tentang hal-hal yang mengganggu pikiran dapat membantu melepaskan beban mental sebelum tidur.

3.Latihan Relaksasi
Teknik pernapasan, meditasi, atau yoga dapat membantu menenangkan pikiran sebelum tidur.

4.Batasi Waktu Layar
Cahaya biru dari layar gadget dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang mengatur tidur, sehingga lebih baik menghindari penggunaan gadget sebelum tidur.

5.Membuat Rencana untuk Keesokan Harinya
Dengan memiliki rencana yang jelas untuk hari berikutnya, pikiran tidak akan dipenuhi dengan kekhawatiran berlebihan tentang apa yang harus dilakukan.

6.Berbicara dengan Orang Terdekat
Jika pikiran terasa terlalu berat, berbagi cerita dengan teman atau keluarga dapat membantu mengurangi beban pikiran.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, kita dapat mengurangi overthinking di malam hari dan menikmati tidur yang lebih nyenyak. Tidur yang berkualitas tidak hanya meningkatkan kesehatan fisik tetapi juga membantu menjaga kesehatan mental dan meningkatkan produktivitas di siang hari. Jadi, mulai sekarang, coba latih diri untuk lebih santai sebelum tidur dan hindari membawa beban pikiran yang tidak perlu ke dalam mimpi Anda.

Tags

Terkini