Jakarta – Gojek dan Grab Indonesia telah mengumumkan akan memberikan Bantuan Hari Raya (BHR) kepada para mitra driver mereka. Langkah ini sejalan dengan imbauan Presiden Prabowo Subianto yang meminta perusahaan transportasi berbasis aplikasi untuk memberikan bonus dalam bentuk uang tunai kepada pengemudi ojek online (ojol) dan kurir.
Namun, meski adanya bantuan tersebut, Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia tetap berencana menggelar aksi massa. Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, menegaskan bahwa pemberian BHR bukanlah satu-satunya tuntutan yang diajukan oleh para mitra driver. Ada tiga tuntutan utama yang hingga kini masih belum dipenuhi oleh pemerintah maupun perusahaan aplikator.
Tiga Tuntutan Utama Mitra Driver
Menurut Raden Igun, tiga tuntutan utama yang selalu disuarakan dalam setiap aksi demonstrasi yang digelar di depan Istana Merdeka adalah:
Penyesuaian Tarif yang Lebih AdilMitra ojol menuntut adanya kenaikan tarif yang lebih sesuai dengan kebutuhan ekonomi saat ini. Mereka menilai bahwa tarif per kilometer yang ditetapkan oleh aplikator masih belum mencerminkan biaya operasional yang harus ditanggung oleh pengemudi, termasuk harga bahan bakar, perawatan kendaraan, dan kebutuhan lainnya.
Jaminan Sosial dan Perlindungan KesejahteraanGarda Indonesia juga meminta pemerintah dan aplikator untuk memberikan jaminan sosial yang lebih layak bagi mitra driver, termasuk asuransi kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, serta tunjangan hari tua. Saat ini, para pengemudi ojol bekerja tanpa adanya kepastian perlindungan sosial yang memadai, sehingga mereka merasa dirugikan.
Hubungan Kemitraan yang Lebih SetaraPara driver meminta adanya regulasi yang lebih jelas terkait status hubungan kerja antara mereka dengan perusahaan aplikator. Saat ini, mereka berstatus sebagai mitra, tetapi dalam praktiknya mereka merasa diperlakukan layaknya pekerja dengan aturan yang ketat dan sanksi yang berat jika melanggar kebijakan aplikator. Para pengemudi menginginkan peran pemerintah untuk menjembatani hubungan ini agar lebih adil dan menguntungkan kedua belah pihak.
Apresiasi Terhadap Sikap Presiden Prabowo
Meskipun tetap akan menggelar aksi massa, Garda Indonesia mengapresiasi langkah Presiden Prabowo Subianto yang telah menunjukkan perhatian terhadap nasib para pengemudi ojol dan kurir. Menurut Raden Igun, keputusan pemerintah untuk mengimbau perusahaan aplikator memberikan bantuan hari raya merupakan langkah yang positif, meskipun belum cukup untuk memenuhi seluruh aspirasi mitra driver.
“Kami mengapresiasi Presiden Republik Indonesia yang secara langsung memperhatikan dan menyikapi aspirasi para pengemudi ojek online dan kurir online mengenai THR dengan mengimbau kepada perusahaan untuk memberikan bantuan hari raya kepada mitra,” ujar Raden Igun.
Presiden Prabowo dalam pernyataannya juga menekankan bahwa pemerintah menyadari peran penting para pengemudi ojol dan kurir dalam ekosistem transportasi dan logistik di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah menghimbau seluruh perusahaan layanan transportasi berbasis aplikasi untuk memberikan bonus hari raya kepada para mitra pengemudi dalam bentuk uang tunai, dengan mempertimbangkan tingkat keaktifan kerja mereka.
“Tahun ini pemerintah menaruh perhatian khusus kepada para pengemudi dan kurir online yang telah memberi kontribusi yang penting dalam mendukung pelayanan transportasi dan logistik di Indonesia,” kata Prabowo dalam siaran YouTube Sekretariat Presiden.
Meski begitu, mengenai besaran dan mekanisme pemberian bonus tersebut, Presiden menyerahkan kepada Kementerian Ketenagakerjaan untuk menentukan regulasinya. “Untuk besaran dan mekanisme pemberian bonus hari raya ini kita serahkan dan nanti akan dirundingkan dan akan disampaikan oleh Menteri Ketenagakerjaan melalui surat edaran,” jelasnya.
Aksi Massa Tetap Akan Digelar
Meskipun ada langkah positif dari pemerintah dan perusahaan aplikator, Garda Indonesia tetap bersikeras untuk melaksanakan aksi massa. Hal ini dikarenakan ketiga tuntutan utama mereka belum mendapatkan solusi konkret. Raden Igun menegaskan bahwa aksi demonstrasi akan dilakukan secara nasional dan melibatkan pengemudi ojek online serta kurir online di seluruh Indonesia.
“Dengan ini kami akan tetap melakukan perlawanan dengan aksi massa pengemudi ojek online dan kurir online secara nasional di Indonesia,” tegasnya.
Aksi ini diprediksi akan berlangsung dalam waktu dekat dan bisa berdampak pada layanan transportasi berbasis aplikasi di beberapa kota besar di Indonesia. Sejumlah mitra driver berharap agar tuntutan mereka dapat didengar dan segera ditindaklanjuti oleh pemerintah dan perusahaan terkait.
Meskipun Gojek dan Grab telah mengumumkan pemberian Bantuan Hari Raya (BHR), hal ini belum cukup untuk meredam aksi demonstrasi yang direncanakan oleh Garda Indonesia. Para mitra driver tetap menuntut adanya kebijakan yang lebih berpihak kepada mereka, termasuk kenaikan tarif, jaminan sosial, serta hubungan kemitraan yang lebih setara dengan aplikator.
Dengan adanya perhatian dari Presiden Prabowo dan pemerintah, diharapkan ada solusi konkret yang dapat menjawab keluhan para pengemudi ojol dan kurir online. Namun, selama tuntutan utama mereka belum dipenuhi, aksi massa tampaknya akan tetap berlangsung sebagai bentuk perjuangan para mitra driver untuk mendapatkan keadilan dalam industri transportasi berbasis aplikasi.