Makin Panas, Amerika Siapkan Opsi Militer untuk Caplok Terusan Panama

Jumat, 14 Maret 2025 | 20:54:45 WIB
Kementerian Pertahanan Amerika Serikat atau Pentagon tengah mempertimbangkan opsi militer di Terusan Panama, menyusul permintaan dari Gedung Putih.

Washington – Kementerian Pertahanan Amerika Serikat atau Pentagon tengah mempertimbangkan opsi militer di Terusan Panama, menyusul permintaan dari Gedung Putih. Keputusan ini mengemuka setelah munculnya sebuah dokumen yang mengungkap panduan keamanan nasional era pemerintahan Presiden Donald Trump, yang menyerukan opsi militer demi memastikan akses AS ke jalur air strategis tersebut.

Seorang pejabat pemerintah AS yang tidak disebutkan namanya mengungkap bahwa dokumen tersebut berisi arahan eksplisit untuk Pentagon agar menyediakan berbagai opsi guna menjamin akses militer dan komersial AS tanpa hambatan ke Terusan Panama. Laporan tersebut pertama kali diungkap oleh NBC pada awal pekan ini, berdasarkan memo internal pemerintah Trump.

Respons Panama: Menegaskan Kedaulatan

Menanggapi laporan tersebut, pemerintah Panama menegaskan akan tetap mempertahankan kedaulatannya atas terusan yang menjadi jalur vital perdagangan global itu. Menteri Luar Negeri Panama, Javier Martinez-Acha, dalam pernyataannya yang dikutip oleh Al Jazeera, menyatakan bahwa Panama tidak akan berkompromi dalam mempertahankan wilayah dan haknya atas Terusan Panama.

"Sehubungan dengan pernyataan tersebut, tidak ada lagi yang dapat saya katakan selain bahwa Panama tetap teguh dalam mempertahankan wilayahnya, terusannya, dan kedaulatannya," ujar Martinez-Acha.

Ia juga menambahkan, "Perjelas saja, Terusan Panama ini milik orang Panama dan tetap akan seperti itu."

Pernyataan ini menjadi reaksi atas komentar dari Presiden Trump yang sebelumnya mengatakan bahwa AS perlu "merebut kembali" terusan tersebut untuk menjamin kepentingan ekonominya.

Pentagon dan Opsi Militer

Dalam memo yang bocor ke media, disebutkan bahwa Komando Selatan Militer AS tengah mempertimbangkan berbagai opsi terkait situasi di Terusan Panama. Beberapa opsi yang dibahas termasuk bekerja sama dengan militer Panama untuk meningkatkan pengamanan terusan atau, dalam skenario ekstrem, mengambil alihnya dengan paksa. Namun, sejauh ini, para pejabat AS menyebut bahwa invasi terhadap Panama masih merupakan skenario yang kecil kemungkinannya.

Pentagon diminta untuk menyediakan opsi militer yang kredibel guna memastikan akses AS ke terusan tersebut tetap aman, terutama mengingat meningkatnya ketegangan geopolitik di wilayah itu. Terusan Panama merupakan jalur transportasi penting yang menghubungkan Samudra Pasifik dengan Laut Karibia dan Samudra Atlantik, serta memainkan peran strategis dalam perdagangan global.

Latar Belakang dan Kepentingan AS

Terusan Panama merupakan salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia, menghubungkan Amerika Utara dan Selatan serta menjadi titik transit utama bagi perdagangan global. Sejak diserahkan sepenuhnya kepada Panama pada tahun 1999, terusan ini dikelola oleh Otoritas Terusan Panama (ACP). Namun, kepentingan strategisnya membuatnya tetap menjadi perhatian utama bagi Washington.

AS sebelumnya pernah melakukan intervensi militer di Panama pada tahun 1989 dalam Operasi Just Cause, yang bertujuan untuk menggulingkan diktator Manuel Noriega. Meski konteksnya berbeda, ancaman potensial dari persaingan kekuatan global di Amerika Latin membuat AS semakin memperhatikan jalur perdagangan ini.

Dalam beberapa tahun terakhir, China juga telah meningkatkan investasinya di Panama, termasuk dalam infrastruktur pelabuhan dan logistik di sekitar terusan. Hal ini diduga menjadi salah satu alasan utama mengapa pemerintahan Trump menaruh perhatian lebih terhadap stabilitas dan akses AS di jalur strategis tersebut.

Dampak Geopolitik dan Reaksi Internasional

Rencana Pentagon untuk mempertimbangkan opsi militer ini diperkirakan akan memicu reaksi dari berbagai negara, terutama di Amerika Latin dan komunitas internasional yang mendukung kedaulatan Panama atas terusan tersebut. Beberapa analis menyebut bahwa langkah ini dapat meningkatkan ketegangan antara AS dan negara-negara di kawasan, serta memperburuk citra Washington sebagai kekuatan dominan yang kerap campur tangan dalam urusan negara lain.

Meskipun belum ada keputusan final, perdebatan mengenai peran AS di Terusan Panama dipastikan akan terus berlanjut. Dengan meningkatnya persaingan global, terutama antara AS dan China, isu ini bisa menjadi salah satu titik panas dalam kebijakan luar negeri Washington di masa mendatang.

Sementara itu, pemerintah Panama tetap berkomitmen untuk menjaga netralitas terusan dan memastikan kelangsungan fungsinya sebagai jalur perdagangan internasional tanpa intervensi asing.

Dengan munculnya memo internal pemerintah Trump yang menginstruksikan Pentagon untuk mempertimbangkan opsi militer di Terusan Panama, situasi geopolitik di kawasan tersebut menjadi semakin tegang. Panama telah menegaskan bahwa terusan itu tetap berada di bawah kedaulatannya, sementara AS tampaknya tidak ingin kehilangan akses strategisnya.

Apakah AS benar-benar akan mengambil tindakan lebih jauh atau hanya menggunakan ancaman militer sebagai alat diplomasi masih harus dilihat. Yang jelas, Terusan Panama akan tetap menjadi titik strategis yang sangat diperhitungkan dalam dinamika geopolitik global. **
 

Tags

Terkini