Dua Kali Erupsi dalam Sehari, Gunung Semeru Semburkan Abu Setinggi 800 Meter

Senin, 17 Maret 2025 | 10:48:09 WIB

Lumajang, Jawa Timur - Gunung Semeru kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan mengalami dua kali erupsi pada Senin (17/3/2025) pagi. Berdasarkan laporan dari Pos Pengamatan Gunung Semeru, letusan pertama terjadi pada pukul 05.38 WIB dan disusul letusan kedua pada pukul 07.25 WIB. Kolom abu vulkanik teramati mencapai ketinggian 800 meter dari puncak kawah dengan warna kelabu dan intensitas tebal, mengarah ke tenggara dan selatan.

Menurut data yang dihimpun dari seismograf, aktivitas vulkanik ini terekam dengan amplitudo 22 mm dan durasi 135 detik. Meski demikian, status Gunung Semeru masih berada pada Level 2 atau Waspada. Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mujdas Sofian, mengonfirmasi bahwa masyarakat di sekitar gunung diimbau untuk tetap waspada dan tidak beraktivitas dalam radius 8 km dari puncak.

Dampak dan Imbauan bagi Masyarakat

Erupsi Gunung Semeru kali ini menimbulkan kekhawatiran bagi warga yang bermukim di sekitarnya. Abu vulkanik yang tersebar dapat berdampak pada kesehatan pernapasan serta aktivitas sehari-hari masyarakat. Oleh karena itu, petugas terus mengingatkan warga untuk menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan serta menghindari area yang terdampak langsung oleh sebaran abu vulkanik.

Selain itu, potensi awan panas guguran dan lahar juga menjadi perhatian utama. Beberapa sungai yang berhulu di Gunung Semeru, seperti Sungai Besuk Kobokan dan Besuk Bang, berpotensi mengalami peningkatan volume lahar jika terjadi hujan deras. Masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran sungai diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan guna menghindari risiko banjir lahar dingin.

Aktivitas Vulkanik Gunung Semeru

Gunung Semeru merupakan gunung api tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut. Gunung ini dikenal sebagai salah satu gunung berapi yang paling aktif di Indonesia, dengan aktivitas erupsi yang sering terjadi. Pada Desember 2021, Gunung Semeru pernah mengalami letusan besar yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan kerusakan infrastruktur di sekitarnya.

Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terus memantau aktivitas Gunung Semeru guna memberikan informasi terkini kepada masyarakat. Pemantauan dilakukan dengan menggunakan berbagai instrumen, seperti seismograf, kamera pemantau, dan sensor gas vulkanik.

Antisipasi dan Kesiapsiagaan

Pemerintah daerah dan tim penanggulangan bencana telah bersiaga menghadapi kemungkinan peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Semeru. Posko darurat telah disiapkan untuk menampung warga jika terjadi peningkatan status gunung. Selain itu, jalur evakuasi juga terus diperiksa untuk memastikan kelancaran evakuasi jika diperlukan.

BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Lumajang juga mengimbau warga untuk selalu mengikuti perkembangan informasi dari sumber resmi dan tidak mudah percaya pada berita hoaks yang dapat menyebabkan kepanikan. Masyarakat diharapkan selalu siap siaga dengan menyiapkan perlengkapan darurat, seperti masker, senter, dan perlengkapan evakuasi lainnya.

Gunung Semeru yang kembali erupsi pagi ini menunjukkan bahwa aktivitas vulkaniknya masih tinggi. Meski status masih berada pada Level 2 (Waspada), masyarakat di sekitar gunung tetap diimbau untuk berhati-hati dan mengikuti arahan dari petugas. Dengan kesiapsiagaan yang baik, risiko dari bencana alam ini dapat diminimalisir demi keselamatan bersama.

Pihak berwenang terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Semeru dan akan memberikan informasi lebih lanjut jika ada perubahan kondisi yang signifikan. Masyarakat diharapkan tetap tenang dan selalu waspada dalam menghadapi situasi ini.***

Tags

Terkini