Jakarta - Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Gut Microbes menemukan bahwa konsumsi yogurt secara teratur dapat menurunkan risiko kanker usus besar jenis tertentu. Penelitian ini menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi dua atau lebih porsi yogurt setiap pekan memiliki risiko yang lebih rendah terkena kanker usus besar proksimal, yaitu kanker yang terjadi di sisi kanan usus besar.
Menurut ahli gastroenterologi Peyton Berookim, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, yogurt merupakan sumber probiotik yang dapat memengaruhi mikrobioma usus. "Konsumsi yogurt secara teratur dapat meningkatkan populasi bakteri baik di dalam usus," ujarnya, melansir Health.
Kanker kolorektal proksimal, yang lebih mematikan dibandingkan kanker usus besar distal yang terjadi di sisi kiri usus, dapat dicegah melalui penyeimbangan mikrobioma usus. Studi ini bertujuan untuk lebih memahami hubungan antara konsumsi yogurt dengan perubahan dalam mikrobioma usus, yang dikenal berperan dalam pengembangan penyakit seperti kanker usus besar.
Peneliti menggabungkan data dari dua studi besar yang dilakukan pada tahun 1970-an dan 1980-an, yang melacak pola makan lebih dari 150 ribu orang, termasuk konsumsi yogurt. Dari hasil tersebut, peneliti mengumpulkan sampel jaringan untuk mengidentifikasi partisipan yang mengidap kanker kolorektal. Secara keseluruhan, studi ini melibatkan data lebih dari 132 ribu partisipan.
Meskipun hasil studi ini menjanjikan, penelitian tersebut masih berada pada tahap awal dan memiliki beberapa keterbatasan yang membuat hasilnya belum bisa dipastikan sepenuhnya. Meski demikian, penelitian ini berhasil menyoroti potensi efek positif yogurt terhadap mikrobioma usus.
"Mikrobioma yang seimbang berpotensi mengurangi peradangan atau disbiosis, yang diketahui berperan dalam perkembangan kanker usus besar," tambah Berookim.
Penemuan ini membuka pintu untuk penelitian lebih lanjut mengenai manfaat kesehatan yogurt, terutama dalam pencegahan kanker usus besar, yang dapat memberikan wawasan baru dalam upaya pengendalian penyakit ini.**