Lebaran 2024 akan Diawali dengan Gerhana Matahari Total, Ini Kata BMKG

Rabu, 03 April 2024 | 19:26:02 WIB

Kilaskini.com - Lebaran tahun 2024 ini akan diawali dengan fenomena Gerhana Matahari Total. Menurut BMKG, gerhana matahari total akan terjadi pada tanggal 8 April 2024. Kejadian itu juga pertanda akan datangnya bulan baru, yakni bulan Syawal di kalender Hijiriyah.

Fenomena Gerhana Matahari Total sangat jarang terjadi sekali dalam setahun, sehingga banyak masyarakat yang ingin menyaksikan fenomena yang paling penting.

Bagi yang belum banyak tahu tentang fenomena Gerhana Matahari Total, berikat sedikit gambaran singkat yang mungkin bermanfaat bagi Anda.

Menurut pakar, gerhana matahari biasanya terjadi ketika bulan terletak di antara bumi dan matahari, sehingga menutup sebagian dari cahaya matahari di langit bumi. Berdasarkan cara menutup matahari, terdapat empat jenis gerhana seperti gerhana matahari total, gerhana matahari cincin, gerhana matahari sebagian, dan gerhana matahari campuran.

Meskipun memiliki ukuran 400 kali lebih kecil daripada matahari, tetapi bulan terletak 400 kali lebih dekat ke bumi sehingga kedua benda langit menampak besar di langit bumi. Karena orbit bulan berbentuk elips, jaraknya dari bumi sedikit berubah-ubah sehingga tampak lebih besar, dan mampu menutupi matahari, atau lebih kecil dan hanya dapat menyebabkan gerhana matahari cincin.

Gerhana matahari tidak terjadi di setiap fase bulan baru, karena orbit bulan memiliki kemiringan 5 derajat terhadap bidang ekliptika (bidang orbit bumi mengelilingi matahari) sehingga posisi bulan sering kali tidak satu bidang dengan bumi dan matahari.

Gerhana hanya terjadi jika bulan dekat dengan ekliptika, dan pada saat bersamaan dengan bulan baru, Kedua peristiwa tersebut terjadi di jadwal yang berbeda.

Bulan baru terjadi sekali setiap 29,53 hari (bulan iqtirani), sedangkan untuk bulan melintasi ekliptika selama dua kali setiap 27,21 hari (bulan drakonis).

Karena itu, gerhana matahari maupun bulan, hanya terjadi pada saat kedua peristiwa tersebut secara berdekatan, pada saat musim gerhana.

Secara matematis, setiap tahun terjadi dua musim gerhana, dengan total dua hingga lima gerhana matahari, dan gerhana matahari total sebanyak dua kali.

Gerhana matahari total, lebih langka karena posisi bulan lebih tepat di tengah garis antara matahari, pengamat di bumi, dan posisi bulan harus dekat sehingga cukup besar, agar tidak terjadi gerhana cincin.

Selain itu, peristiwa gerhana matahari total biasanya hanya terlihat di sebuah jalur kecil di permukaan bumi yaitu di luar jalur, pada saat yang sama hanya terlihat gerhana sebagian.

Melansir dari laman BMKG, untuk di Indonesia pada tahun 2024, khususnya pada tanggal 8 April mendatang, ada indikasi bahwa diperkirakan juga akan ada ledakan-ledakan di Matahari. Ledakan Matahari ini terjadi saat totalitas Gerhana Matahari, dan Pandangan Matahari dari Bumi akan terhalang oleh Bulan sehingga menyisakan sisi tepi.

Di bagian sisi tepi, Bumi bisa menyaksikan tepian dari plasma Matahari yang terlihat meledak, dan Penyebab dari ledakan Matahari karena adanya aktivitas internal dari Matahari. Hal ini menyebabkan gangguan badai magnet bumi yang paling besar, yang dirasakan di daerah lintang tinggi, sedangkan untuk daerah lintang rendah seperti Indonesia relatif aman. ***

Terkini