Final Piala Eropa 2024: Mampukah Inggris Jegal Dominasi Tim Matador yang Sudah Puluhan Tahun?

Sabtu, 13 Juli 2024 | 12:04:00 WIB
Tim-tim Spanyol punya rekor luar biasa dalam laga final. (REUTERS/Michaela Stache)

Jakarta, Kilaskini.com - Lebih dari dua dekade sepak bola Eropa sudah didominasi oleh Spanyol. Dan kini di Piala Eropa 2024, dominasi tersebut diprediksi terus berlanjut dengan partai final Euro 2024 yang mempertemukan Tim Matador Spanyol melawan Inggris di Stadion Olympia, Berlin, Minggu (14/7). Ini menjadi pertama kalinya bagi kedua tim bertemu pada ajang final bergengsi sepak bola.

Para pemerhati sepakbola cenderung berharap Timnas Inggris harus bisa mematahkan rekor luar biasa tim-tim asal Spanyol pada final Euro 2024. Tim sepak bola putra asal Spanyol, baik klub maupun tim nasional, selalu menjadi juara dalam 26 final terakhir sejak 2001.

Timnas Spanyol dan klub-klub La Liga selalu berhasil menjadi juara jika lolos ke final Piala Dunia, Euro, Liga Champions dan Europa League/Piala UEFA.

Memang ada empat klub La Liga yang kalah di final sejak 2001, tapi kekalahan itu juga terjadi melawan klub asal Spanyol lainnya.

Keempat kekalahan itu terjadi saat final Piala UEFA 2007 Sevilla vs Espanyol, final Europa league 2012 Atletico Madrid vs Athletic Bilbao, final Liga Champions 2014 Real Madrid vs Atletico, dan final Liga Champions 2016 Madrid vs Atletico.

Kali terakhir ada tim asal Spanyol kalah di final turnamen besar terjadi pada 2001. Pada tahun itu Alaves dikalahkan Liverpool pada final Piala UEFA dan Valencia dikalahkan Bayern Munchen di final Liga Champions.

Pelatih Spanyol, Luis de la Fuente, juga percaya diri timnya bisa menjadi juara Euro 2024. De la Fuente mengatakan Lamine Yamal masih bisa tampil lebih bagus di laga final.

"Saya tahu [pemain saya] bisa memberikan yang lebih baik, dan saya cukup yakin kami akan melakukannya. Sepak bola kami didasarkan pada kepercayaan diri. Saya yakin final akan sangat berbeda, menghadapi lawan yang menuntut penampilan terbaik dari kami. Meski mungkin terdengar sulit, masih ada ruang untuk perbaikan," ucap De la Fuente.***

Terkini