Kilaskini.com - Ingin merasakan suasana pedesaan namun berada di atas ketinggian gunung? Jangan khawatir. Jawabannya ada di Desa Sembungan, terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

Desa Sembunagn tidak jauh dari Tugu Selamat Datang di Dieng. Maka wajar bila Desa ini dinobatkan sebagai desa tertinggi di Pulau Jawa, karena memiliki ketinggian mencapai sekitar 2.300 meter di atas permukaan laut.

Perjalanan dari Jakarta menuju Desa Sembungan memakan waktu total sekitar 4 Jam 19 menit. Yakni 1 jam 5 menit dari Bandara Soekarno Hatta Jakarta ke Bandara Ahmad Yani Jawa Tengah, disusul perjalanan darat 3 jam 14 menit untuk sampai Desa Sembungan.

Perjalanan yang cukup jauh, pasti akan terbayar dengan memadai. Sebab, selain ketinggian yang memukau, Desa Sembungan juga menawarkan keindahan alam eksotis dan kearifan lokal yang menarik. Ada juga Telaga Cebong dengan air berkilau dan Air Terjun Sikamim adalah beberapa destinasi alam yang patut dikunjungi. Selain itu pengunjung juga dapat menikmati beragam kuliner lokal seperti carica, purwaceng, terong kemar, dan lombok Dieng.

Selain jalur dari jakarta, akses menuju Desa Sembungan relatif mudah, dapat dijangkau dari Wonosobo, Banjarnegara, maupun Kabupaten Batang.

Tapi Anda perlu mempersiapkan diri dan bekal sebelum mengunjungi desa tertinggi di Pulau Jawa ini, khususnya untuk meluangkan waktu yang cukup, karena terdapat tradisi dan ritual menarik seperti ritual cukur rambut gimbal dan kesenian Imo-imbo.

Beberapa rute wisata yang dapat diikuti mencakup kunjungan ke Sikunir untuk menyaksikan sunrise, sarapan di sekitar pasar desa, kunjungan ke Telaga Cebong, Curug Sikarim, dan paket wisata edukasi pengolahan sampah. Desa Sembungan juga menjadi pintu gerbang untuk menjelajahi desa wisata lainnya seperti Dieng Kulon, Kepakisan, dan Pekasiran.

Bagi Anda yang ingin menginap di desa tertinggi di Pulau Jawa ini, ada beberapa homestay yang tersedia dengan harga terjangkau seperti Homestay Cahaya, Homestay Embun Pagi, Mutiara Sikunir, Afton Homestay, dan Homestay Pakuwojo dengan tarif berkisar antara Rp 200 ribu hingga Rp 350 ribu.

Anda sebaiknya juga membawa pakaian hangat, uang tunai cukup, karena fasilitas ATM atau pembayaran cashless terbatas di sekitar area tersebut. ****