Kilaskini.com - Saat ini umat Islam di seluruh dunia sedang menjalankan ibadah haji ke tanah suci Mekah. Selain Kota Mekah, para jamaah haji juga dijadwakan untuk pergi ke Kota Suci Madinah. Bila Kota Mekkah menjadi pusat pelaksanaan ibadah haji, sementara di Madinah jemaah bisa berziarah ke tempat-tempat bersejarah.
Melansir Buku Tuntunan Manasik Haji dan Umrah 2024 terbitan Kementerian Agama RI, hukum dasar ziarah adalah jaiz atau boleh. Hukum ziarah dapat pula menjadi sunah, makruh, bahkan haram, tergantung dari niat melaksanakan ziarah.
Apabila seseorang berziarah semata-mata karena Allah SWT, ziarah yang ia lakukan terhitung sebagai ibadah. Adapun jika ziarahnya bertujuan mengambil nilai pelajaran, ziarahnya menjadi sunah. Sebaliknya, jika ziarah dilakukan hanya karena nafsu atau sebab lain yang tidak dibenarkan agama, ziarahnya menjadi makruh bahkan haram.
Ada sejumlah tempat ziarah yang bisa dikunjungi jemaah haji saat di berada di Kota Madinah. Berikut 11 tempat ziarah di Madinah yang dapat dikunjungi saat haji.
1. Kota Madinah
Madinah adalah kota yang terletak di tengah padang pasir yang subur. Rasulullah SAW menjadikan Madinah sebagai Tanah Suci setelah Makkah, sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abdullah bin Zaid. Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya Nabi Ibrahim telah mengharamkan Makkah dan berdoa untuknya dan aku mengharamkan Madinah sebagaimana Nabi Ibrahim mengharamkan Makkah dan aku berdoa untuk keberkatan Madinah, baik dalam mud maupun sa'-nya, sebagaimana
Nabi Ibrahim AS berdoa untuk Makkah." (HR Bukhari dan Muslim)
Kota ini terkenal sangat permai karena terdapat larangan berburu dan menebang pohon yang tumbuh di Madinah. Selain itu, diriwayatkan dalam hadits bahwa Allah SWT, malaikat, dan semua manusia melaknat orang-orang yang berbuat zalim dan maksiat di Madinah. Hati orang-orang beriman yang masuk ke Madinah juga akan dipenuhi oleh ketenteraman.
2. Masjid Nabawi
Masjid Nabawi adalah masjid yang didirikan Rasulullah SAW setelah beberapa bulan tinggal di Madinah, dengan kata lain pada tahun pertama Hijriah. Di sekitar masjid dibangun tempat keluarga Rasulullah SAW, sementara di sebelah timur masjid dibangun rumah Siti Aisyah RA yang kemudian menjadi tempat pemakaman Rasulullah SAW dan dua sahabatnya, Abu Bakar ash-Shiddiq RA dan Umar bin Khattab RA.
Dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan Jabir RA bahwa nilai dan pahala salat di Masjid Nabawi sangat tinggi. Rasulullah SAW bersabda,
"Salat di masjidku lebih mulia nilainya 1.000 kali lipat dibanding salat di masjid lain, kecuali di Masjidil Haram dan salat di Masjidil Haram lebih mulia nilainya 100.000 kali lipat dibanding salat di masjid lain." (HR Ibnu Majah)
3. Masjid Quba
Masjid Quba terletak di daerah Quba, sebuah desa kecil yang terletak kurang lebih 5 kilometer di sebelah barat daya Madinah. Masjid Quba didirikan Rasulullah SAW di atas sebidang tanah yang dibeli dari Kalsum bin Hadam.
Rasulullah SAW memiliki kebiasaan mengunjungi Masjid Quba setiap Sabtu. Keutamaan masjid ini dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan Sahl bin Hunaif RA. Rasulullah SAW bersabda,
"Barang siapa bersuci (membersihkan diri dari najis dan hadas) di rumahnya kemudian datang ke Masjid Quba dan salat di dalamnya, ia mendapatkan pahala seperti pahala umrah." (HR Ibnu Majah)
4. Jabal Uhud
Jabal Uhud atau Bukit Uhud adalah bukit terbesar di Madinah. Jabal Uhud terletak kurang lebih 5 kilometer dari pusat Kota Madinah, di pinggir jalan lama Madinah-Makkah.
Di lembah Jabal Uhud, pernah terjadi perang dahsyat antara 700 kaum muslimin melawan 3.000 kaum musyrikin Makkah. Perang Uhud terjadi pada tahun ketiga Hijriah. Atas izin Allah SWT, kaum muslimin memenangkan perang tersebut.
5. Masjid Qiblatain
Masjid yang awalnya dikenal sebagai Masjid Bani Salamah ini terletak di tepi jalan menuju kampus Universitas Madinah. Masjid ini diberi nama Masjid Qiblatain yang berarti masjid berkiblat dua karena peristiwa berpindahnya kiblat salat dari Baitul Maqdis ke Ka'bah di Masjidil Haram.
6. Khandaq
Secara bahasa, Khandaq berarti parit. Adapun dalam sejarah Islam, yang dimaksud Khandaq adalah peristiwa penggalian parit pertahanan sehubungan dengan peristiwa pengepungan Kota Madinah oleh kafir Quraisy dan sekutunya. Peristiwa ini terjadi pada tahun kelima Hijriah.
Peninggalan Perang Khandaq yang ada sampai sekarang hanyalah lima unit pos jaga yang semula berjumlah tujuh unit. Di atasnya, kini dibangun masjid megah bernama Masjid Khamsah.
7. Masjid al-Ijabah
Masjid al-Ijabah yang dulunya dikenal sebagai Manazil Bani Muawiyah terletak di sebelah utara barat laut Masjid Nabawi. Masjid al-Ijabah dinamakan demikian karena Rasulullah SAW pernah mampir untuk salat dua rakaat dan berdoa sangat panjang di sana. Beliau salat bersama para sahabat.
8. Masjid Jum'ah
Masjid Jum'ah terletak kurang lebih 500 meter di sebelah utara Masjid Quba. Di masjid ini, Rasulullah SAW pertama kali mengerjakan salat Jumat berjamaah walaupun perintah terhadapnya telah turun sejak Rasulullah SAW masih berada di Makkah.
Khutbah salat Jumat pertama Rasulullah SAW juga disampaikan di masjid ini.
9. Masjid Abi Dzarr al-Ghifari
Masjid Abi Dzarr al-Ghifari terletak di sebuah perkebunan sekitar 650 meter dari Masjid Nabawi. Di masjid ini, Rasulullah SAW pernah salat dua rakaat dan bersujud akhir sangat panjang hingga para sahabat mengira Rasulullah SAW wafat di salatnya.
Selepas salat, Rasulullah SAW menjelaskan kepada Abdurrahman bin Auf bahwa Jibril AS telah datang dan menjelaskan hikmah bersholawat kepada Rasulullah SAW. Peristiwa tersebut dijelaskan dalam hadits riwayat Ahmad.
10. Masjid Ghamamah
Ghamamah berarti mendung atau awan tebal. Masjid yang terletak di arah barat daya Masjid Nabawi ini dulunya merupakan alun-alun atau tanah lapang di tengah kota.
Alun-alun tersebut menjadi tempat Rasulullah SAW salat Id pada Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. Beliau juga pernah salat Istisqa atau salat untuk meminta hujan di alun-alun tersebut.
11. Masjid Miqat
Masjid Miqat terletak di Lembah Aqiq, kira-kira 10 kilometer dari Masjid Nabawi. Masjid Miqat memiliki nama lain Masjid al-Muhrim karena di masjid inilah Rasulullah SAW dan para sahabat mengambil miqat untuk berihram haji.***