Apa Itu Kematian Nocturnal yang Diduga Menimpa Artis Marissa Haque? Ini Penjelasan Dokter

Apa Itu Kematian Nocturnal yang Diduga Menimpa Artis Marissa Haque? Ini Penjelasan Dokter
ilsutrasi

Jakarta - Penyebab kematian artis Marissa Haque masih belum jelas. Namun sang adik, Soraya Haque, mengungkapkan bahwa Marissa meninggal dunia di kamar tidurnya tanpa menunjukkan tanda-tanda apapun sebelumnya. Ketika ditemukan, ungkap Soraya, kakaknya sudah ada dalam kondisi yang tidak bergerak. Dalam dunia kedokteran, kejadian tersebut sering disebut dengan istilah kematian nocturnal atau kematian malam hari.

Kematian nocturnal, atau kematian yang terjadi pada malam hari saat seseorang sedang tidur, seringkali menimbulkan pertanyaan dan kekhawatiran, terutama karena kondisi ini seringkali tidak terduga. Kematian nocturnal biasanya merujuk pada kejadian-kejadian di mana seseorang yang tampak sehat dan baik-baik saja pada siang hari tiba-tiba meninggal dunia saat tidur. Istilah medis untuk kondisi ini sering kali terkait dengan "sudden unexplained nocturnal death syndrome" (SUNDS), yang lebih banyak terjadi di beberapa wilayah tertentu seperti Asia Tenggara.

Walaupun mungkin terdengar menakutkan, kematian nocturnal sebenarnya sangat jarang terjadi dan memiliki berbagai faktor risiko yang bisa diidentifikasi. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa alasan terjadinya kematian nocturnal, kapan waktu yang rawan, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil untuk meminimalisir risiko.

Alasan Terjadinya Kematian Nocturnal

Ada beberapa penyebab umum kematian nocturnal, baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung. Beberapa penyebab ini meliputi:

Gangguan Jantung

Penyakit jantung, khususnya aritmia (ketidakteraturan denyut jantung), adalah salah satu penyebab utama kematian nocturnal. Aritmia dapat terjadi ketika jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak beraturan, sehingga menyebabkan gangguan aliran darah dan berisiko mematikan, terutama pada malam hari saat tubuh berada dalam keadaan istirahat.

Sleep Apnea

Sleep apnea adalah gangguan tidur yang ditandai dengan berhentinya napas sementara selama tidur. Hal ini bisa mengganggu aliran oksigen ke otak dan organ-organ penting lainnya. Pada kasus yang parah, sleep apnea dapat meningkatkan risiko kematian nocturnal jika tidak ditangani dengan tepat.

Hipoglikemia

Pada penderita diabetes, kadar gula darah yang turun terlalu rendah pada malam hari bisa menyebabkan hilangnya kesadaran atau bahkan kematian. Keadaan ini disebut dengan hipoglikemia nocturnal, yang dapat terjadi ketika pasien menggunakan insulin atau obat penurun gula darah namun tidak memonitor kadar gula secara rutin.

Kejang Malam (Nocturnal Seizures)

Pada beberapa orang, kejang-kejang bisa terjadi selama tidur. Kejang yang tidak terkendali atau tidak diobati bisa berujung pada kematian, terutama pada individu yang memiliki epilepsi atau gangguan kejang lainnya.

Sindrom Kematian Mendadak pada Orang Dewasa Muda (SUNDS)

Sindrom ini pertama kali diidentifikasi di Asia Tenggara dan biasanya terjadi pada pria muda sehat. Penyebab pastinya belum sepenuhnya dipahami, namun diduga kuat ada hubungan dengan kelainan genetik yang mempengaruhi irama jantung.

Waktu yang Rawan Terjadinya Kematian Nocturnal

Waktu yang paling rawan untuk kematian nocturnal seringkali adalah pada tahap tidur tertentu, khususnya selama tidur nyenyak (tidur REM atau rapid eye movement). Pada tahap ini, tubuh mengalami relaksasi total, dan denyut jantung serta pernapasan menjadi lebih lambat dan dalam. Meskipun tidur REM penting bagi pemulihan dan kesehatan mental, tahap ini juga menempatkan jantung dan sistem pernapasan pada kondisi yang lebih rentan.

Banyak kasus kematian nocturnal dilaporkan terjadi pada dini hari antara pukul 2 hingga 4 pagi. Pada waktu ini, tubuh berada pada suhu inti terendah, dan fungsi tubuh seperti tekanan darah dan detak jantung berada pada titik terendah. Pada individu yang memiliki masalah kesehatan tersembunyi, periode ini bisa menjadi saat yang paling rentan terhadap kejadian fatal.

Cara Pencegahan Kematian Nocturnal

Meski beberapa kasus kematian nocturnal tidak dapat sepenuhnya dicegah, ada beberapa langkah pencegahan yang dapat diambil untuk mengurangi risiko. Langkah-langkah ini termasuk:

Memonitor Kesehatan Jantung

Jika memiliki riwayat penyakit jantung dalam keluarga atau menunjukkan gejala seperti sesak napas atau nyeri dada, sebaiknya segera konsultasi dengan dokter. Tes elektrokardiogram (EKG) dan pemeriksaan jantung rutin dapat membantu mendeteksi masalah aritmia atau kelainan lainnya yang mungkin berisiko memicu kematian nocturnal.

Mengobati Sleep Apnea

Bagi mereka yang menderita sleep apnea, penggunaan perangkat CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) dapat membantu menjaga saluran napas tetap terbuka selama tidur, mengurangi risiko kekurangan oksigen yang berbahaya.

Mengontrol Gula Darah

Penderita diabetes perlu memantau kadar gula darah mereka secara berkala, terutama sebelum tidur. Jika risiko hipoglikemia tinggi, mengonsumsi camilan sehat yang mengandung karbohidrat bisa membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil sepanjang malam.

Mengatasi Gangguan Kejang

Bagi mereka yang memiliki riwayat kejang atau epilepsi, sangat penting untuk memastikan pengobatan yang tepat dan teratur. Obat antikejang dapat membantu mencegah terjadinya kejang saat tidur.

Menjalani Gaya Hidup Sehat

Pola hidup sehat, seperti menjaga berat badan ideal, rutin berolahraga, mengonsumsi makanan bergizi, serta menghindari merokok dan minuman beralkohol, dapat secara signifikan mengurangi risiko penyakit jantung dan gangguan tidur, yang pada akhirnya menurunkan kemungkinan kematian nocturnal.

Mengelola Stres dan Kecemasan

Stres yang berlebihan dapat meningkatkan risiko masalah jantung dan gangguan tidur. Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres melalui teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau kegiatan lain yang menenangkan.

Kematian nocturnal merupakan fenomena yang jarang terjadi, namun bisa berdampak besar pada mereka yang berisiko tinggi, seperti penderita penyakit jantung, sleep apnea, atau diabetes. Dengan memahami penyebab potensial dan mengambil langkah-langkah pencegahan, seperti menjalani pemeriksaan kesehatan rutin, mengobati gangguan tidur, serta menjalani gaya hidup sehat, risiko kematian nocturnal dapat diminimalisir. Tetap waspada terhadap gejala yang tidak biasa dan mencari nasihat medis adalah langkah awal yang bijak untuk mencegah terjadinya kematian yang tak terduga ini.**

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index