Soal Pemblokiran TikTok, Trump Bakal Beri 'Nafas Tambahan' Selama 90 Hari

Soal Pemblokiran TikTok, Trump Bakal Beri 'Nafas Tambahan' Selama 90 Hari
Foto: NurPhoto via Getty Images/NurPhoto

Jakarta - Presiden terpilih AS Donald Trump telah menyatakan bahwa ia mungkin akan memberikan TikTok penangguhan hukuman selama 90 hari sebelum diblokir, dan "nafas tambahan" untuk TikTok ini kemungkinan akan disahkan setelah Trump dilantik pada Minggu malam waktu setempat.

Aplikasi terkenal milik Cina, dengan 170 juta pengguna di Amerika, berada di ambang ancaman penutupan karena alasan keamanan nasional. Tenggat waktu yang diberikan TikTok pada hari Minggu telah membuat para pengguna dan bisnis berada dalam ketidakpastian.

"Penangguhan 90 hari ini adalah hal yang sangat mungkin terjadi, karena ini memang layak diberikan. Anda tahu, ini layak diberikan. Kami akan mempertimbangkan dengan seksama. Ini adalah situasi yang sangat pelik," kata Trump saat diwawancara lewat telepon oleh NBC News.

Masa depan aplikasi ini terancam karena adanya undang-undang yang mengharuskan TikTok untuk mengakhiri hubungan dengan perusahaan induknya di Cina, ByteDance, atau menghentikan operasinya di Amerika Serikat. Pada hari Jumat, Mahkamah Agung menguatkan undang-undang tersebut, dengan menyoroti perlunya undang-undang tersebut karena keamanan nasional. Dengan tidak adanya penundaan resmi dari Trump, perusahaan-perusahaan seperti Apple, Oracle, dan Google yang mendukung atau menjadi tuan rumah TikTok mungkin harus menghadapi konsekuensi finansial dan hukum.

Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre menyebutkan bahwa tidak ada tindakan segera yang diperlukan untuk TikTok atau perusahaan lain sampai pemerintahan Trump berkuasa. Namun, untuk mendapatkan penangguhan akan membutuhkan kesepakatan konkret bagi ByteDance untuk menyelesaikan disinvestasi aplikasi pada pertengahan April. Hal ini merupakan hambatan utama yang perlu diselesaikan.

Para pengguna TikTok menyampaikan ucapan selamat tinggal yang emosional di platform ini seiring dengan ketidakpastian yang berkembang. Influencer seperti tokoh kebugaran Britany Williams merekam momen-momen terakhir mereka di aplikasi ini, sementara agensi pemasaran berjuang untuk menyesuaikan diri dengan aplikasi yang potensial ini. Merek-merek saingan seperti Snap dan Meta telah mencatat lonjakan aktivitas karena pengguna mempertimbangkannya sebagai alternatif.

Menurut pandangan para ahli, Trump mungkin akan mencari "resolusi politik" untuk menyelamatkan aplikasi ini dengan menerapkan persyaratan yang ketat. ByteDance saat ini terlibat dalam negosiasi berbagai opsi lain yang mencakup kesepakatan divestasi dan potensi merger. Sementara itu, Beijing menentang tindakan AS dan menyebutnya sebagai penindasan yang tidak adil. Di sisi lain, para ahli industri percaya bahwa TikTok masih akan menghidupkan kembali dirinya sendiri di bawah entitas yang telah direstrukturisasi dan mematuhi peraturan AS.

Pada Jumat lalu Trump mengaku sudah berdiskusi dengan Presiden China Xi Jinping dan salah satu topik pembicaraannya adalah TikTok. Lalu CEO TIkTok Shou Zi Chew pun ikut diundang dan akan menghadiri pelantikan Trump, bersama dengan sejumlah bos perusahaan teknologi lain.**

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index