Jakarta - Si Jago Merah kembali memakan korban. Kali ini menghanguskan Gedung Kementerian ATR/BPN di Kebayoran Baru, di Jakarta Selatan pada Sabtu (8/2) pukul 23.09 WIB. Menurut keterangan yang didapat, penyebab kebakaran tersebut adalah akibat korsleting listrik.
Hal tersebut diakui Plt Kepala Dinas Gulkarmat Jakarta Satriadi Gunawan. "Untuk sementara ini, penyebabnya diduga korsleting alat elektronik, perangkat AC," kata Satriadi, Minggu (9/2/2025).
Kebakaran karena korsleting listrik sudah banyak terjadi. Kebakaran seperti itu sering terjadi dimana-mana, baik di rumah, kantor, hingga pusat perbelanjaan. Lantas, bagaimana cara mencegah terjadinya korsleting listrik untuk menghindari kebakaran?
Berikut cara mencegah korsleting listrik yang dirangkum dari berbagai sumber:
1. Selalu Cabut Kabel Listrik Setelah Digunakan
Kebanyakan orang setelah menggunakan perangkat elektronik, tidak langsung mencabut kabel pada stop kontak. Padahal itu berisiko penghuni rumah tersetrum dan korsleting listrik.
2. Pilih Kualitas Peralatan Listrik yang Bermutu
Pastikan peralatan listrik di rumah adalah produk baru dan berkualitas. Lebih baik membeli peralatan listrik dengan harga mahal, daripada rumah yang justru hangus terbakar. Cari peralatan listrik yang berkualitas, berlambang SNI atau LMK.
3. Hindari Memakai Tusuk Kontak yang Terlalu Longgar
Tusuk kontak adalah area kepala dan kaki dari kabel. Biasanya tusuk kontak adalah bagian yang dimasukkan ke dalam stop kontak. Tusuk kontak yang terlalu longgar, jika terpegang tangan bisa menyetrum dan tidak sedikit yang menimbulkan percikan.
4. Jangan Memencet atau Memainkan MCB
Mengotak-atik atau menyambung langsung (bypass) peralatan pengaman, baik sekring maupun Mini Circuit Breaker (MCB) dapat menyebabkan korsleting listrik.
5. Minta Bantuan Ahli Saat Pemasangan Instalasi Listrik di Rumah
Untuk pemasangan baru atau menambah instalasi listrik di rumah atau bangunan, serahkan pada ahli.
6. Periksa Instalasi Listrik Secara Berkala
Pemeriksaan dapat dilakukan kurang lebih setelah 10 tahun dan selanjutnya 5 tahun.
7. Lakukan Perawatan Rutin
Dilansir dari Sinar Mas Land, jadwalkan pemeriksaan rutin instalasi listrik oleh teknisi listrik profesional. Mereka akan memeriksa kabel, sambungan, dan komponen lainnya untuk memastikan semuanya dalam kondisi baik.
8. Hindari Beban Berlebih
Jangan mencolokkan terlalu banyak perangkat ke satu stopkontak atau sirkuit. Gunakan kabel ekstensi dengan hati-hati dan pastikan kabel tersebut memiliki kapasitas yang cukup.
9. Lindungi Kabel dan Perangkat Listrik dari Air
Jauhkan kabel dan perangkat listrik dari sumber air atau kelembapan. Pastikan stopkontak dan saklar di area basah (seperti kamar mandi atau dapur) memiliki penutup pelindung.
10. Pasang Alat Pelindung
Pertimbangkan untuk memasang alat pelindung seperti MCB (Miniature Circuit Breaker) dan ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker). MCB melindungi dari kelebihan beban, sedangkan ELCB melindungi dari kebocoran arus yang bisa menyebabkan sengatan listrik.
11. Sedia APAR
Sebaiknya di setiap rumah atau tempat usaha menyediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) untuk penanganan pertama jika terjadi kebakaran. Tabung Apar 5 kg untuk skala rumah tangga dan tempat usaha 6 kg.
Itulah beberapa cara mencegah terjadinya korsleting listrik. Semoga bermanfaat.**