Perkuat Kerja Sama Strategis, Turki dan Indonesia Sepakat Bangun Pabrik Drone Tempur

Perkuat Kerja Sama Strategis, Turki dan Indonesia Sepakat Bangun Pabrik Drone Tempur
Pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Istana Kepresidenan Bogor pada Rabu (12/2).

Bogor - Turki dan Indonesia telah mencapai kesepakatan penting untuk membangun pabrik drone di Indonesia. Kesepakatan ini terungkap dalam pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Istana Kepresidenan Bogor pada Rabu (12/2).

Kesepakatan ini diwujudkan melalui perjanjian joint venture antara perusahaan pertahanan Indonesia, Republikorp, dengan perusahaan teknologi drone asal Turki, Baykar. Perjanjian ini ditandatangani langsung oleh CEO Republikorp dan CEO Baykar di hadapan kedua kepala negara, menandai era baru dalam kerja sama strategis pertahanan antara kedua negara.

Baykar adalah perusahaan swasta Turki yang dikenal luas atas inovasi dan pengembangan kendaraan udara nirawak (UAV) serta teknologi kecerdasan buatan. Perusahaan ini telah meraih reputasi global dalam pengembangan drone tempur canggih seperti Bayraktar TB2 dan Ak?nc?. Sementara itu, Republikorp merupakan perusahaan induk pertahanan Indonesia yang memiliki fokus pada pengembangan dan produksi sistem drone.

Dengan adanya kerja sama ini, Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kapabilitas industri pertahanannya, khususnya dalam pengembangan dan produksi drone yang semakin krusial dalam strategi pertahanan modern. Kehadiran pabrik drone di Indonesia akan memberikan dampak positif bagi penguatan kemandirian teknologi pertahanan serta menciptakan lapangan kerja baru di sektor industri teknologi tinggi.

Selain pembangunan pabrik drone, dalam pertemuan tersebut Indonesia dan Turki juga menandatangani sejumlah memorandum kerja sama di berbagai bidang strategis. Beberapa di antaranya mencakup kerja sama dalam layanan keagamaan dan pendidikan keagamaan, energi dan sumber daya mineral, pendidikan tinggi, kesehatan dan ilmu kedokteran. Kesepakatan ini mencerminkan semakin eratnya hubungan bilateral antara kedua negara di berbagai sektor.

Kerja sama strategis di bidang industri pertahanan menjadi salah satu poin utama dalam pertemuan ini, sejalan dengan visi kedua negara untuk meningkatkan kapasitas pertahanan masing-masing. Turki, sebagai salah satu negara dengan industri pertahanan yang maju, telah lama menjalin hubungan erat dengan Indonesia dalam pengadaan dan pengembangan alutsista.

Di bidang ekonomi, kedua negara juga menandatangani kerja sama perdagangan dan pertanian, serta membuat surat pernyataan kehendak mengenai promosi dan fasilitasi investasi. Perjanjian lain yang juga disepakati adalah pembentukan komite bersama untuk kerja sama industri, yang bertujuan untuk memperdalam sinergi dalam berbagai proyek industri strategis.

Kesepakatan ini menunjukkan komitmen kuat dari Indonesia dan Turki dalam mempererat hubungan bilateral, tidak hanya dalam bidang pertahanan, tetapi juga di sektor-sektor kunci lainnya. Ke depan, kerja sama ini diharapkan dapat mempercepat transfer teknologi, meningkatkan daya saing industri dalam negeri, serta memperkokoh posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam industri drone di kawasan Asia Tenggara.

Presiden Prabowo Subianto dalam pernyataannya menyampaikan apresiasi kepada Turki atas kerja sama yang telah terjalin. Ia menekankan bahwa pembangunan pabrik drone di Indonesia adalah langkah penting dalam mewujudkan kemandirian teknologi pertahanan nasional. Sementara itu, Presiden Erdogan juga menegaskan bahwa Turki berkomitmen untuk terus memperkuat hubungan dengan Indonesia dalam berbagai sektor.

Dengan berbagai perjanjian yang telah disepakati, hubungan Indonesia-Turki kini semakin solid dan strategis. Pembangunan pabrik drone ini diharapkan menjadi simbol dari kerja sama jangka panjang yang akan membawa manfaat bagi kedua negara, baik dari segi pertahanan, ekonomi, maupun pengembangan teknologi.**

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index