Kilaskini.com - Nama Prajogo Pangestu masih berada dalam urutan pertama sebagai orang paling tajir alias terkaya di Indonesia. Menurut data Forbes, yang dirilis awal Juni 2024, ia menduduki posisi ke-27 orang terkaya di dunia. Saat ini, Prajogo Pangestu memiliki harta kekayaan sebanyak USD 49.6 miliar atau setara dengan Rp807,8 triliun.
Melonjaknya harta Prajogo Pangestu dalam setahun terakhir dikarenakan kenaikan harga saham-saham perusahaan yang dimilikinya. Yuk simak profil, kisah hidup, hidup dan sederet bisnisnya!
Prajogo Pangestu lahir pada 13 Mei 1944. Ia adalah seorang pengusaha asal Kalimantan Barat, sesuai dengan tanah kelahirannya.
Walau kini namanya masuk dalam daftar orang terkaya nomor 1 di Indonesia, siapa sangka dulunya ia adalah orang dengan keterbatasan ekonomi. Prajogo hanya mampu mengenyam pendidikan hingga tingkat menengah saja.
Pria berusia 80 tahun ini hanyalah seorang putra pedagang karet. Ia sempat mengadu nasib ke Jakarta, tapi tidaklah membuahkan hasil. Akhirnya, ia kembali ke Kalimantan.
Di Kalimantan ia melakoni pekerjaan sebagai sopir angkutan umum jurusan Singkawang-Pontianak. Di samping ini, ia juga membuka usaha kecil-kecilan dengan menjual bumbu dapur dan ikan asin.
Di sela-sela pekerjaannya di tahun 1960-an, ia bertemu dengan pengusaha kayu asal Malaysia, Burhan Uray. Siapa sangka, pertemuan itu yang merubah nasib seorang Prajogo Pangestu.
Pada tahun 1969, Prajogo bergabung dengan perusahaan milik Burhan, yakni PT Djajanti Grup. Tujuh tahun kemudian, berkat etos kerja yang baik, membawanya diangkat menjadi general manager (GM) di pabrik Plywood Nusantara, Gresik, Jawa Timur.
Dengan jabatan baru tersebut, ia hanya menjabat setahun saja. Pria asal Kalimantan ini memutuskan untuk resign dan membeli sebuah perusahaan yang sedang krisis finansial, yakni CV Pacific Lumber Coy.
Lalu, ia meminjam sejumlah uang ke bank untuk membeli perusahaan kayu tersebut. Ia mengubah nama perusahaan menjadi PT Barito Pacific. Tak hanya sukses membeli perusahaan, ia juga sukses mengganti uang pinjaman dari bank itu hanya dalam kurun waktu satu tahun!
Perusahaan yang mulai dikenal pada 1970-an ini resmi ganti nama menjadi Barito Pacific Timber (BRPT) setelah mengurangi bisnis kayunya pada tahun 2007. Di tahun yang sama juga, perusahaan ini mengakuisisi 70% perushaan petrokimia Chandra Asri yang juga berdagang di Bursa Efek.
Selain Barito Pacific Timber (BRPT), ia memiliki sederet bisnis lainnya yang membuat makin kaya raya. Berikut sederet bisnisnya, yang dilansir dari Forbes:
- PT Chandra Asri Petrochemical (TPIA), perusahaan petrokimia tersebesar di Indonesia.
- PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), perusahaan yang berfokus pada sektor pertambangan mineral dan energi.
- PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), perusahaan yang menyediakan energi yang lebih ramah lingkungan dan emisi rendah. Diketahui, ia memiliki sekitar 45,84% sahamnya.
Itulah profil dan sederet bisnis yang membuat Prajogo Pangestu kaya raya. ***