Harga Emas Logam Mulia Antam Ambruk, Terendah Sejak Maret 2025

Senin, 07 April 2025 | 18:07:45 WIB
Harga emas Logam Mulia (LM) produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mengalami penurunan signifikan pada hari ini, Minggu (5/4/2025).

Jakarta - Harga emas Logam Mulia (LM) produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mengalami penurunan signifikan pada hari ini, Minggu (5/4/2025). Berdasarkan pantauan di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung, harga emas Antam turun sebesar Rp23.000 per gram, sehingga tercatat sebesar Rp1.758.000 per gram. Angka ini mencatatkan posisi terendah dalam hampir satu bulan terakhir, sejak 18 Maret 2025.

Penurunan tajam ini menambah deretan pelemahan harga emas yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Sebelumnya, harga emas Antam terjun bebas hingga Rp68.000 dalam tiga hari berturut-turut. Pada Kamis pekan lalu, harga emas Antam sempat memecahkan rekor, mencatatkan harga tertinggi sepanjang masa di angka Rp1.836.000 per gram. Namun, sejak saat itu, tren penurunan mulai terlihat, memicu kejatuhan harga emas Antam ke posisi yang lebih rendah.

Harga Buyback Juga Ambruk

Tak hanya harga jual emas Antam yang merosot, harga buyback (harga beli kembali) emas Antam juga ikut turun tajam. Pada hari ini, harga buyback tercatat sebesar Rp1.608.000 per gram, anjlok Rp25.000 dari harga sebelumnya. Penurunan harga buyback ini menambah keprihatinan investor yang mungkin mempertimbangkan untuk menjual kembali emas mereka.

Penurunan harga emas ini tentu memberikan dampak bagi para pelaku pasar emas, baik itu perorangan maupun institusi. Investor yang sebelumnya membeli emas Antam dengan harga lebih tinggi kini harus menghadapi kenyataan bahwa mereka mungkin akan mengalami kerugian jika memutuskan untuk menjualnya dalam kondisi harga saat ini.

Penyebab Penurunan: Konflik Tarif Presiden AS

Pelemahan harga emas Antam tak lepas dari tren penurunan harga emas dunia yang terus berlanjut. Harga emas acuan dunia melanjutkan tren koreksi setelah pengumuman yang mengejutkan dari Presiden Amerika Serikat (AS), yang mengumumkan penerapan tarif resiprokal terhadap berbagai negara, termasuk Indonesia. Kebijakan tersebut mengancam hubungan perdagangan internasional, yang menggerakkan pasar ke zona ketidakpastian dan mengurangi daya tarik investor terhadap emas sebagai aset aman (safe haven).

Mengacu pada data Refinitiv, harga emas acuan dunia (XAU) tercatat jatuh sebesar 2,42% pada perdagangan Jumat (4/4/2025) menjadi US$ 3037,35 per troy ons. Penurunan ini berlanjut pada Senin pagi (7/4/2025), dengan harga emas kembali terkoreksi 0,84% menjadi US$ 3.011,96 per troy ons. Angka ini menandakan bahwa harga emas dunia sedang berada dalam tren negatif yang berpotensi bertahan dalam beberapa waktu ke depan.

Posisi Harga Emas Dunia yang Terus Tertekan

Pada saat berita ini ditulis, harga emas dunia sudah mengalami koreksi selama tiga hari berturut-turut. Jika tren ini terus berlanjut hingga akhir sesi, harga emas dunia akan tercatat sebagai yang terendah dalam 14 hari terakhir, menandakan terjadinya penurunan yang signifikan dari level tertinggi sepanjang masa yang tercatat sebelumnya.

Harga emas yang tertekan ini menggambarkan kekhawatiran pasar global terhadap ketidakpastian ekonomi yang ditimbulkan oleh kebijakan proteksionis yang diumumkan oleh Presiden AS. Dalam situasi ini, meskipun emas tetap menjadi salah satu instrumen investasi yang dianggap relatif aman, koreksi harga yang terjadi di pasar dunia mempengaruhi harga emas domestik, termasuk Logam Mulia Antam di Indonesia.

Prediksi Ke Depan

Melihat kondisi pasar yang penuh ketidakpastian ini, analis memperkirakan bahwa harga emas kemungkinan akan terus berada dalam tren koreksi, setidaknya dalam jangka pendek. Kebijakan proteksionis dan ketegangan perdagangan internasional dapat memperburuk sentimen pasar, yang pada gilirannya akan mempengaruhi harga emas secara keseluruhan.

Namun, meskipun harga emas dunia tertekan, beberapa pihak berpendapat bahwa emas masih memiliki potensi untuk rebound, mengingat sifatnya sebagai aset aman di tengah gejolak ekonomi global. Oleh karena itu, investor disarankan untuk terus memantau perkembangan pasar dan memperhatikan faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi pergerakan harga emas ke depannya.

Dengan harga emas yang saat ini cenderung turun, baik konsumen maupun investor disarankan untuk berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi, sembari terus mengikuti dinamika pasar yang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor global seperti kebijakan AS dan kondisi ekonomi internasional lainnya.**

Tags

Terkini