Jakarta - Sahur merupakan salah satu bagian penting dalam ibadah puasa yang memberikan energi untuk menjalani hari. Namun, kebiasaan tidur setelah sahur sering dilakukan oleh banyak orang karena rasa kantuk yang masih kuat. Padahal, tidur setelah sahur memiliki dampak negatif bagi kesehatan yang sebaiknya dihindari.
Risiko Gangguan Pencernaan Akibat Tidur Setelah Sahur
Menurut dr Aru Ariadno, SpPD-KGEH, seorang dokter spesialis penyakit dalam, tubuh membutuhkan waktu untuk mencerna makanan dengan baik setelah sahur. Jika seseorang langsung tidur setelah makan, risiko naiknya asam lambung ke kerongkongan akan meningkat. Kondisi ini dapat memicu gangguan pencernaan seperti Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), yang ditandai dengan sensasi terbakar di dada (heartburn), mual, hingga rasa tidak nyaman pada tenggorokan.
"Jadi diusahakan setelah sahur jangan langsung tidur. Habis sahur mungkin bisa melakukan aktivitas seperti jalan ke masjid, sholat, atau membaca Al-Qur'an, sehingga isi perut tidak naik ke atas," kata dr Aru pada Senin (17/2/2025).
GERD terjadi ketika katup antara lambung dan kerongkongan tidak menutup dengan baik, sehingga asam lambung naik ke esofagus. Ini dapat diperparah jika seseorang berbaring dalam kondisi perut penuh. Oleh karena itu, memberi jeda waktu setidaknya dua jam setelah makan sebelum tidur sangat disarankan untuk menghindari masalah ini.
Dampak Buruk Lain dari Tidur Setelah Sahur
Selain GERD, tidur setelah sahur juga dapat menimbulkan beberapa masalah kesehatan lainnya, seperti:
Gangguan Metabolisme
Ketika tubuh dalam posisi berbaring, proses metabolisme menjadi lebih lambat. Ini dapat menyebabkan penumpukan lemak dan meningkatkan risiko obesitas dalam jangka panjang.
Rasa Lemas dan Mengantuk di Pagi Hari
Tidur setelah sahur sering kali tidak memberikan kualitas istirahat yang baik. Akibatnya, seseorang bisa merasa lebih lemas dan mengantuk saat beraktivitas di pagi hari.
Meningkatkan Risiko Diabetes
Kebiasaan tidur setelah makan dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang tiba-tiba. Jika dilakukan secara rutin, ini bisa meningkatkan risiko resistensi insulin dan berujung pada diabetes tipe 2.
Sembelit
Proses pencernaan yang tidak optimal akibat langsung tidur setelah makan dapat memperlambat pergerakan usus. Hal ini bisa menyebabkan sembelit atau gangguan buang air besar.
Cara Menghindari Kebiasaan Tidur Setelah Sahur
Untuk mencegah dampak negatif tersebut, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan setelah sahur:
Melakukan Aktivitas Ringan
Setelah sahur, cobalah melakukan aktivitas ringan seperti berjalan kaki, merapikan rumah, atau beribadah. Aktivitas ini membantu makanan turun ke sistem pencernaan dengan lebih baik.
Menjaga Pola Tidur yang Teratur
Tidur lebih awal di malam hari akan membantu tubuh mendapatkan istirahat yang cukup sebelum sahur, sehingga rasa kantuk setelah sahur dapat dikurangi.
Memilih Makanan Sahur yang Tepat
Hindari makanan yang terlalu berminyak, pedas, atau asam, karena jenis makanan ini dapat meningkatkan produksi asam lambung. Sebaiknya konsumsi makanan tinggi serat, protein, dan cukup cairan agar tubuh tetap terhidrasi dan pencernaan lebih lancar.
Memberi Jeda Sebelum Tidur
Jika sangat mengantuk, tunggu setidaknya dua jam setelah sahur sebelum kembali tidur. Ini memberi waktu bagi tubuh untuk mencerna makanan dengan lebih baik.
Meskipun sahur adalah waktu makan yang penting bagi umat Muslim selama Ramadan, kebiasaan tidur langsung setelahnya dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan. Risiko GERD, gangguan metabolisme, serta masalah pencernaan lainnya bisa muncul jika seseorang tidak memberi jeda waktu sebelum tidur.
Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan aktivitas ringan setelah sahur, menjaga pola tidur yang teratur, dan memilih makanan sahur yang sehat untuk memastikan tubuh tetap dalam kondisi optimal selama berpuasa.mendukung kelancaran ibadah puasa. Kebiasaan sederhana ini bisa membawa manfaat besar bagi tubuh selama Ramadan.
