Menikmati Wisata Hutan Bambu di Jawa Timur: Yang Gratis Memang Lebih Nyaman dan Indah

Menikmati Wisata Hutan Bambu di Jawa Timur: Yang Gratis Memang Lebih Nyaman dan Indah
Berada di tengah kota Surabaya yang begitu panas, Hutan Bambu Keputih menjadi angin segar bagi para wisatawan yang ingin merasakan suasana asri dan teduh.

Kilaskini.com - Tak perlu pergi ke Tiongkok bila ingin melihat kebun bambu yang sejuk dan indah. Sebab di Jawa Timur, ada beberapa kebun bambu yang sangat asri dan indah untuk dinikmati, tak kalah dari yang ada di film-film silat China. Dan yang lebih hebatnya, Hutan Bambu di Kota Surabaya, bisa dinikmati secara gratis. Tertarik?

Ya, beberapa daerah di Jawa Timur, khusus di Kota Surabaya, memang punya segudang wisata alam yang memesona. Seakan tak ada habisnya, kamu bisa berkunjung ke pantai, danau, gunung, sampai air terjun untuk menikmati pesona wisata alam. 

Salah satu yang bisa kamu kunjungi saat menghabiskan masa liburan adalah hutan bambu yang ada di Jawa Timur. Berikut beberapa wisata hutan bambu di jawa Timur yang layak untuk dikunjungi karena menyuguhkan suasana sejuk dan spot foto instagenic.

1. Hutan Bambu Keputih

Berada di tengah kota Surabaya yang begitu panas, Hutan Bambu Keputih menjadi angin segar bagi para wisatawan yang ingin merasakan suasana asri dan teduh. Salah satu hutan bambu yang ada di Jawa Timur ini, disebut mirip dengan hutan bambu yang ada di Jepang, yaitu Sagano Bamboo Forest.

Hutan bambu ini berjarak 30 menit dari pusat kota Surabaya, tepatnya ada di Jalan Raya Marina Asri, Keputih, Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur. Tempat wisata ini buka selama 24 jam dengan tiket masuk gratis. Kamu hanya perlu membayar retribusi parkir motor sebesar Rp2.000 dan mobil sebesar Ro5.000

Ada kisah unik di balik hutan bambu ini. Sejak tahun 1970, tempat ini dulunya merupakan tempat pembuangan akhir (TPA). Pemerintah Surabaya kemudian memindahkan TPA tersebut ke daerah Benowo, Surabaya Barat, pada tahun 2000. Lahan kosong itulah yang dijadikan tempat wisata hutan bambu.

2. Boon Pring Andeman Malang

Boon dalam bahasa Inggris berarti anUgerah, sedangkan Pring dalam bahasa Jawa adalah bambu. Tak heran jika lahan seluas 36,8 hektare ini dianugerahi 100 jenis tanaman bambu. Berada di lereng Gunung Semeru, hutan bambu di Malang ini memiliki udara yang begitu sejuk dan segar.

Selain hutan bambu, terdapat 6 mata air alami, ialah Sumber Adem, Sumber Towo, Sumber Gatel, Sumber Maron, Sumber Krecek, dan Sumber Seger. Keenam mata air tersebut membentuk danau yang luas. Dari atas danau, kamu bisa naik perahu dan menikmati keindahan hutan bambu.

Boon Pring Andeman Malang hanya berjarak sekitar 33 kilometer dari pusat kota Malang, atau kurang lebih 1 jam perjalanan. Lokasinya berada di Desa Sanankerto, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Setiap harinya, buka pukul 08.00-17.00 WIB dengan HTM sebesar Rp10.000.

Hutan Bambu Sumbermujur Lumajang

Hampir sama seperti yang ada di Malang, hutan bambu di Lumajang ini juga berada di kaki Gunung Semeru. Suasananya begitu khas pegunungan yang segar dan jauh dari perkotaan. Ada sekitar 20 jenis bambu yang dibudidayakan dan siap dijual di lahan seluas 14 hektare ini. Ada pula bambu langka, yaitu bambu petung hijau dan petung hitam.

Di Hutan Bambu Sumbermujur juga ada sumber air, yaitu Sumber Deling yang dimanfaatkan untuk kehidupan warga sekitar. Di sini juga ada kolam pemandian yang bisa dijadikan tempat refreshing. Bahkan, ada hewan yang ada di sini, mulai dari ikan hingga kera ekor panjang.

Lokasi hutan bambu ini ada di Jalan Kalpataru, Umbulrejo, Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Jarak dari kota Lumajang pusat adalah sekitar 30 kilometer. Setiap harinya, tempat wisata ini buka pukul 07.00-17.00 dengan HTM sebesar Rp5.000 untuk orang dewasa dan Rp3.000 untuk anak-anak. Ada retribusi parkir sebesar Rp3.000 untuk motor dan mobil Rp5.000.

Hutan bambu bisa menjadi alternatif buat kamu yang ingin berwisata alam saat ada di Jawa Timur. Tak hanya bisa menikmati keindahan alam, kamu juga bisa hunting foto. ***

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index