Kilaskini.com - Sujud syukur adalah salah satu ibadah yang dilakukan sebagai bentuk rasa terima kasih kepada Allah SWT atas nikmat yang diberikan. Sujud ini bisa dilakukan setelah seseorang mendapatkan nikmat besar, terhindar dari musibah, atau merasakan kelegaan hati karena doa yang dikabulkan. Sujud syukur adalah ekspresi terima kasih yang mendalam kepada Sang Pencipta. Berikut ini adalah panduan lengkap tentang cara melakukan sujud syukur yang benar.
Secara bahasa, "sujud" berarti berserah diri atau tunduk dengan menempelkan dahi ke tanah, sedangkan "syukur" berarti berterima kasih. Dengan demikian, sujud syukur merupakan ungkapan terima kasih kepada Allah dalam bentuk sujud. Dalam Islam, bersyukur adalah salah satu hal yang sangat dianjurkan karena menunjukkan rasa rendah hati dan pengakuan atas kebesaran Allah.
Menurut mayoritas ulama, hukum sujud syukur adalah sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan). Sujud ini dilakukan sebagai respon spontan terhadap nikmat yang diterima atau musibah yang dihindari. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ibnu Majah, Rasulullah SAW bersabda:
"Apabila datang kepadamu suatu perkara yang menggembirakanmu atau kabar yang menyenangkan, maka hendaklah kamu sujud sebagai tanda syukur kepada Allah." (HR. Abu Dawud).
Ini menegaskan pentingnya sujud syukur sebagai bentuk ibadah yang mengakui keagungan Allah SWT atas segala yang terjadi dalam kehidupan seorang Muslim.
Waktu dan Sebab Sujud Syukur
Sujud syukur tidak terikat oleh waktu-waktu tertentu seperti shalat wajib, sehingga bisa dilakukan kapan saja. Waktu yang tepat untuk melakukan sujud syukur adalah ketika seseorang memperoleh nikmat besar, seperti kelahiran anak, kesembuhan dari penyakit, lulus ujian, mendapatkan rezeki yang tak terduga, atau terhindar dari musibah besar.
Selain itu, sujud syukur juga bisa dilakukan sebagai respons spontan ketika mendengar kabar baik, baik yang dialami sendiri maupun yang dialami orang lain. Sebagai contoh, jika seseorang mendengar bahwa saudaranya yang sakit parah sembuh atau bahwa bencana alam yang semula diperkirakan akan menimpa wilayah tertentu berbelok arah, maka sujud syukur bisa dilakukan.
Syarat dan Ketentuan Melakukan Sujud Syukur
Sebelum melakukan sujud syukur, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar ibadah ini sah dan diterima oleh Allah SWT. Berikut syarat-syaratnya:
Dalam Keadaan Suci: Sama seperti shalat, sujud syukur juga harus dilakukan dalam keadaan suci, baik dari hadas kecil maupun besar. Oleh karena itu, disarankan untuk berwudhu sebelum melakukan sujud syukur. Namun, dalam kondisi tertentu, beberapa ulama membolehkan sujud syukur tanpa wudhu, terutama jika dilakukan secara spontan.
Menghadap Kiblat: Disunnahkan untuk menghadap kiblat saat melakukan sujud syukur. Meskipun demikian, sujud syukur tetap sah meskipun dilakukan tanpa menghadap kiblat jika keadaan mendesak.
Niat: Niatkan di dalam hati untuk melakukan sujud syukur sebagai ungkapan terima kasih kepada Allah. Niat tidak perlu dilafalkan dengan lisan, karena tempatnya adalah di hati.
Tata Cara Sujud Syukur: Sujud syukur tidak memerlukan bacaan atau doa khusus seperti dalam shalat. Namun, ada beberapa langkah yang harus diikuti untuk melaksanakannya dengan benar:
- Berdiri tegak, lalu bertakbir (mengucapkan “Allahu Akbar”) tanpa mengangkat tangan, seperti memulai sujud dalam shalat.
- Langsung melakukan sujud dengan meletakkan dahi, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan ujung-ujung jari kaki di lantai.
- Saat sujud, disunnahkan membaca bacaan sujud seperti dalam shalat: Subhaana Rabbiyal A’laa Wabihamdih (Maha Suci Tuhanku yang Maha Tinggi dan segala puji bagi-Nya).
- Setelah sujud, kembali berdiri atau duduk sebagaimana keadaan semula tanpa membaca salam.
- Boleh Dilakukan Secara Mandiri atau Bersama-sama: Sujud syukur dapat dilakukan secara pribadi ataupun berjamaah, terutama ketika sebuah kelompok bersama-sama merayakan nikmat tertentu. Misalnya, dalam acara syukuran bersama keluarga atau teman-teman, sujud syukur bisa dilakukan secara berjamaah.
Keutamaan Sujud Syukur
Sujud syukur memiliki banyak keutamaan. Di antaranya adalah sebagai bentuk pengakuan atas karunia Allah dan sebagai tanda kesyukuran seorang hamba kepada-Nya. Dalam banyak riwayat, disebutkan bahwa Allah akan menambah nikmat-Nya kepada orang yang bersyukur, seperti yang tercantum dalam Al-Qur’an:
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu." (QS. Ibrahim: 7).
Selain itu, sujud syukur juga bisa menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperkuat hubungan spiritual dengan-Nya. Sujud ini menunjukkan ketundukan total kepada Allah serta rasa rendah hati, bahwa segala sesuatu yang kita terima dalam hidup ini datang dari-Nya.
Sujud syukur adalah salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Melalui sujud ini, seorang Muslim mengakui bahwa segala nikmat dan kebaikan yang datang kepadanya adalah anugerah dari Allah. Dengan melaksanakan sujud syukur, seseorang menunjukkan rasa terima kasih yang tulus serta semakin mendekatkan diri kepada Allah. Sujud ini tidak memerlukan syarat yang berat dan dapat dilakukan kapan saja, selama memenuhi syarat-syarat yang telah disebutkan.
Dengan memahami tata cara yang benar dan melakukannya dengan niat yang ikhlas, sujud syukur bisa menjadi sarana yang kuat untuk memperoleh keberkahan hidup dan ridha dari Allah SWT.**