Jakarta - Menjelang bulan suci Ramadhan, tradisi ziarah kubur menjadi salah satu amalan yang banyak dilakukan oleh umat Islam di Indonesia. Ziarah kubur bukan hanya sebagai bentuk penghormatan kepada keluarga atau kerabat yang telah meninggal, tetapi juga sebagai pengingat akan kehidupan akhirat. Dalam Islam, ziarah kubur dianjurkan dengan tata cara yang sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW.
Ziarah kubur memiliki beberapa tujuan utama, di antaranya adalah untuk mengingatkan manusia akan kematian serta kehidupan setelahnya. Rasulullah SAW dalam hadisnya bersabda:
“Lakukanlah ziarah kubur, karena ziarah kubur akan mengingatkan kalian tentang kematian.” (HR. Ibn Hibban)
Selain itu, ziarah kubur juga bertujuan untuk mendoakan orang-orang yang telah meninggal dunia. Dalam ajaran Islam, doa dari orang yang masih hidup dapat memberikan manfaat bagi mereka yang telah berpulang. Sebab, orang yang sudah meninggal tidak dapat menambah amal kebaikannya sendiri, kecuali melalui doa dan amal jariyah.
Tata Cara Ziarah Kubur Sesuai Sunnah
Agar ziarah kubur dapat dilakukan dengan baik dan benar, ada beberapa tata cara yang dianjurkan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW:
Berwudhu Sebelum Berziarah
Peziarah dianjurkan untuk berwudhu terlebih dahulu agar dalam keadaan suci ketika berziarah.
Mengucapkan Salam kepada Penghuni Kubur
Saat tiba di pemakaman, hendaknya mengucapkan salam sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah SAW:
"Assalamu'alaikum ahlad-diyaar minal mu’miniina wal muslimiin. Yarhamulloohul mustaqdimiina minnaa wal musta'khiriin. Wa inna insyaa alloohu bikum la-laahiquun. Wa as alullooha lanaa walakumul 'aafiyah."
Artinya: “Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari (golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam. Semoga Allah merahmati orang-orang yang mendahului kami dan orang-orang yang datang belakangan.”
Membaca Doa dan Ayat-ayat Pendek
Peziarah dapat membaca Al-Fatihah, Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas serta mendoakan kebaikan bagi ahli kubur. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa membaca ayat-ayat Al-Qur’an dapat memberikan manfaat bagi mereka yang telah meninggal.
Mendoakan Orang yang Telah Meninggal
Setelah membaca ayat-ayat pendek, peziarah dianjurkan untuk membaca doa sebagai permohonan ampunan bagi ahli kubur:
"Allahummaghfirlahu warhamhu wa ‘afihi wa’fu anhu, wakrim nuzulahu, wa wassi’ madkhalahu..."
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia, berilah rahmat kepadanya, sejahterakanlah dia, dan maafkanlah kesalahannya...”
Tidak Duduk atau Menginjak Kuburan
Peziarah harus menjaga adab dengan tidak menduduki atau menginjak kuburan. Rasulullah SAW bersabda:
“Janganlah kalian salat (berdoa) kepada kuburan, dan janganlah kalian duduk di atasnya.” (HR. Muslim)
Tidak Melakukan Hal-hal Berlebihan
Saat berziarah, dianjurkan untuk tidak melakukan hal-hal yang berlebihan seperti meratap, meminta sesuatu kepada ahli kubur, atau menjadikan makam sebagai tempat ibadah.
Doa Ziarah Kubur untuk Orang Tua:
Bagi mereka yang berziarah ke makam orang tua, ada doa khusus yang dianjurkan:
"Allahummaghfir li waalidayya warhamhuma kamaa rabbayaani shaghiraa."
Artinya: “Ya Allah, ampunilah kedua orang tuaku dan kasihanilah mereka sebagaimana mereka telah menyayangiku sejak kecil.”
Tradisi Ziarah Kubur di Berbagai Daerah
Di Indonesia, tradisi ziarah kubur menjelang Ramadhan dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan budaya setempat. Di beberapa daerah, keluarga besar akan berkumpul di makam leluhur mereka untuk membersihkan area makam, menaburkan bunga, serta membaca doa bersama. Pemakaman-pemakaman umum seperti TPU Karet Bivak di Jakarta, TPU Keputih di Surabaya, dan TPU Jeruk Purut juga menjadi ramai dikunjungi oleh masyarakat yang ingin berziarah.
Di beberapa wilayah, ziarah kubur juga menjadi momen silaturahmi keluarga. Tidak jarang, setelah berziarah, keluarga melanjutkan pertemuan dengan makan bersama atau melakukan kegiatan lain yang mempererat hubungan kekeluargaan.
Ziarah kubur merupakan salah satu amalan yang dianjurkan dalam Islam, terutama menjelang bulan suci Ramadhan. Selain sebagai bentuk penghormatan kepada orang yang telah meninggal, ziarah kubur juga berfungsi sebagai pengingat akan kehidupan akhirat. Dengan mengikuti tata cara yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW, umat Islam dapat menjalankan ziarah kubur dengan penuh keutamaan dan manfaat, baik bagi diri sendiri maupun bagi ahli kubur yang didoakan. Tradisi ini tidak hanya memperkuat nilai-nilai keagamaan tetapi juga menjadi sarana mempererat tali silaturahmi dalam keluarga dan masyarakat.***