Yuk, Meniru 5 Kebiasaan Sehari-hari yang Dilakukan Oleh Rasulullah SAW

Yuk, Meniru 5 Kebiasaan Sehari-hari yang Dilakukan Oleh Rasulullah SAW
Foto: Getty Images/iStockphoto/Gogosvm

Jakarta, Kilaskini.com - Meski diangkat oleh Allah SWT sebagau seorang rasul, Nabi Muhammad tetap menjalani kehidupan layaknya manusia pada umumnya. Setiap tindakan dan perkataannya dalam sehari-hari, menjadi teladan bagi umat Islam. Memahami kegiatan sehari-hari beliau akan memberikan kita gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana seharusnya seorang muslim menjalani hidup. 

Dengan meneladani Rasulullah SAW, kita bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih keberkahan dalam kehidupan. Jai, yuk, meniru kebiasaan Rasulullah SAW dalam menjalankan kebiasaan sehari-hari.

Dirangkum dari kitab Asy-Syamail Al-Muhammadiyah yang diterjemahkan Nila Noer Fajariyah, Imam at-Tirmidzi menyajikan berbagai hadits yang menguraikan tentang kepribadian dan budi pekerti Rasulullah SAW. Juga caranya dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa di antaranya:

1. Cara Menyisir Rambut

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW menyisir rambutnya hanya sesekali saja. Beliau juga menekankan untuk tidak menyisir rambut secara berlebihan. Dalam sebuah hadits dikatakan:

"Al Hasan bin Arafah meriwayatkan kepada kami dari Abdussalam bin Harb, dari Yazid bin Abu Khalid, dari Abu al Ala' al Auadi, dari Humaid bin Abdurrahman, dari seorang sahabat Nabi SAW bahwa sesungguhnya Nabi SAW hanya sesekali waktu saja menyisir atau menata rambutnya."

Rasulullah SAW juga kerap menggunakan minyak rambut. Yusuf bin Isa meriwayatkan dari Waki', dari ar-Rabi' bin Shabih, dari Yazid bin Aban, yaitu ar-Raqasyi, dari Anas bin Malik yang berkata,

"Rasulullah SAW sering meminyaki rambutnya, menyisir janggutnya, lalu menggunakan kain penutup kepala sehingga seolah-olah jubah beliau seperti jubah penjual parfum."

2. Cara Berpakaian

Menurut sebuah riwayat dari Abu Sa'id Al-Khudri, "Apabila Rasulullah SAW mengenakan pakaian baru, beliau menamakan pakaian itu dengan namanya, seperti sorban, baju, atau selendang. Setelah itu beliau berdoa, 'Ya Allah, segala puji hanya bagi-Mu, sebagaimana Engkau telah memberi aku pakaian. Aku memohon kepada-Mu kebaikan pakaian ini, serta kebaikan sesuatu yang diciptakan untuknya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan pakaian ini, serta keburukan sesuatu yang diciptakan untuknya." (HR At-Tirmidzi, Ahmad, dan Abu Dawud. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Misykatul Mashabih).

Rasulullah SAW sangat menyukai mengenakan gamis. Hal ini dijelaskan dalam hadits yang berasal dari Ummu Salamah, yang berkata "Pakaian yang paling disukai oleh Rasulullah SAW adalah baju gamis." (HR At-Tirmidzi dan Abu Dawud. Hadits ini disahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud dan Mukhtashar Asy-Syama'il. (At-Tirmidzi sendiri menyatakan bahwa hadits ini hasan gharib).

Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk mengenakan pakaian putih. Menurut beliau, warna ini lebih suci dan lebih baik. Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar dari Abdurrahman bin Mahdi, dari Sufyan, dari Habib bin Abi Tsabit, dari Maimun bin Abi Syaib, dari Samurah bin Jundab yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Pakailah pakaian yang berwarna putih, karena ia lebih suci dan lebih baik, dan gunakanlah untuk mengkafani orang-orang yang sudah meninggal di antara kalian." Hadits ini diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dalam Sunan-nya, Ibnu Majah, dan Al-Hakim dalam Al-Mustadrak. An-Nasa'i dan Ahmad juga meriwayatkannya dari jalur Samurah bin Jundab. Hadits ini shahih.

3. Cara Berjalan

Ali bin Hujr dan yang lainnya bercerita kepada kami, mereka berkata, Isa bin Yunus bercerita kepada kami, dari Umar bin Abdillah, maula Ghufrah, Ibrahim bin Muhammad bercerita kepadaku, dari salah satu putra Ali bin Abi Thalib, ia berkata, "Apabila Ali menerangkan sifat Nabi, ia akan berkata, 'Jika beliau berjalan, maka beliau berjalan dengan penuh kekuatan seolah-olah beliau sedang menapaki jalan menurun."

Berdasarkan hadits tersebut, cara berjalan Rasulullah SAW digambarkan dengan penuh kekuatan dan ketegasan.

Ketika beliau berjalan, tampak seolah-olah beliau sedang menuruni jalan, menunjukkan bahwa beliau berjalan dengan langkah yang mantap dan bertenaga. Hal ini mencerminkan keteguhan dan ketangguhan beliau dalam setiap gerakannya.

4. Cara Makan

Muhammad bin Basyar menceritakan kepada kami, Abdurrahman bin Mahdi memberitahukan kepada kami, dari Sufyan, dari Sa'ad bin Ibrahim, dari putra Ka'ab bin Malik, dari ayahnya, yang berkata: "Sesungguhnya Nabi menjilati jari jemarinya (sehabis makan) tiga kali.

Abu Isa berkata, "Hadits ini juga diriwayatkan oleh selain Muhammad bin Basyar dan ia mengatakan "Nabi menjilati jari jemarinya yang tiga."

Berdasarkan hadits tersebut, cara makan Rasulullah SAW adalah dengan menggunakan tiga jari, dan setelah selesai makan, beliau menjilati ketiga jari tersebut sebanyak tiga kali.

5. Memakai Wewangian

Muhammad bin Rafi' dan lainnya menceritakan kepada kami, mereka berkata bahwa Abu Ahmad Az-Zubairi memberitahukan kepada kami, Syaiban menceritakan kepada kami, dari Abdullah bin Al-Mukhtar, dari Musa bin Anas bin Malik, dari ayahnya, ia berkata, "Nabi mempunyai sukkah (parfum) yang biasa beliau gunakan untuk wewangian."

Berdasarkan hadits tersebut, Rasulullah SAW memiliki sukkah, yaitu parfum yang biasa beliau gunakan sebagai wewangian. Ini menunjukkan bahwa beliau memperhatikan kebersihan dan keharuman tubuh, mencerminkan perhatian beliau terhadap adab dan tata krama dalam berpenampilan. Wallahu a'lam. *** 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index