Jakarta - Saat ini ratusan ribu jamaah haji asal Indonesia sedang mempersiapkan keberangkatan ke tanah suci guna menjalankan ibadah rukun Islam yang ke lima. Jemaah mulai melakukan cek kesehatan demi kelancaran ibadah di tanah suci. Namun, tak jarang jemaah haji jatuh sakit saat proses ibadah.
Data dari Kementerian Agama pada 2023 menunjukkan, sebanyak 775 jemaah haji wafat selama menjalankan ibadah. Angka ini meningkat drastis mencapai 64 persen dari 2019, penyebab utamanya karena kelelahan dan sakit.
Menurut Ketua Umum PP PERDOKHI, Dr dr Syarief Hasan Lutfie SpKFR, MARS, AIFO-K, ada berbagai jenis penyakit yang sering mengenai para jemaah haji maupun umrah, salah satunya adalah infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).
"Jadi ISPA dan pneumonia masih menjadi penyakit terbanyak yang ditemui pada jemaah haji Indonesia selama penyelenggaraan kesehatan haji di Arab Saudi pada tahun 2023," kata dr Syarief kemarin.
Berikut 5 penyakit yang sering menyerang saat beribadah haji
1. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
ISPA menjadi salah satu penyakit yang terbanyak terjadi di setiap kloter jemaah haji, dan bisa mengganggu berjalannya ibadah. Pemicunya bisa terjasi karena penyakit paru kronik.
2. Pneumonia
Kasus pneumonia banyak tercatat di perawatan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Sebagian besar kasusnya diidap lansia dan memicu serangan penyakit paru kronik.
3. Retensi Sputum
Retensi sputum adalah keadaan pasien tidak dapat membersihkan sendiri sekresi dari saluran pernapasannya. Hal ini berhubungan erat dengan dehidrasi dan lingkungan Udara yang panas.
4. Penyakit Paru Kronik
Keadaan yang mana terjadi perburukan gejala pernapasan akut. Suhu dan udara panas dapat menjadi salah satu pemicunya karena menambah inflamasi pada Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK). Selain itu, udara kering dapat mengiritasi saluran napas, seperti mengi, batuk, dan sesak napas.
5. Meningitis
Penyakit meningitis menjadi salah satu penyakit yang sering terjadi di negara Arab Saudi. Penyakit ini sulit untuk didiagnosis secara dini dan berkembang pesat. Bahkan menyebabkan konsekuensi yang parah hingga mengancam jiwa dalam Waktu 15-24 jam.
Dari berbagai penyakit tersebut, dr Syarief menyarankan masyarakat yang berencana menjalankan ibadah haji maupun umrah wajib melakukan vaksinasi. Hal ini dilakukan untuk melindungi diri sebelum melakukan perjalanan ibadah haji.
"Inilah pentingnya jemaah membutuhkan vaksinasi untuk memberikan proteksi diri selama menunaikan ibadah haji atau umrah," kata dr Syarief.***