Kisah Inspiratif Cicit Rasulullah SAW yang Pingsan saat Menjalankan Ibadah Haji

Kisah Inspiratif Cicit Rasulullah SAW yang Pingsan saat Menjalankan Ibadah Haji

Kilaskini.com  - Ali Zainal Abidin, salah satu cicit Rasulullah SAW, dikenal sangat tekun dan ahli dalam beribadah. Bahkan saking tekunnya dalam beribadah,  dikisahkan Ali Zainal Abidin sampai pingsan ketika hendak bertalbiyah dalam ibadah hajinya.

Mengutip dari buku 198 Kisah Haji Wali-Wali Allah karya Abdurrahman Ahmad, Ali bin Abi Thalib RA menikahkan putranya Husain dengan Shahrbanu Syah Zinan seorang putri dari Yazdajird, Raja Persia kala itu.

Dari pernikahan tersebut, lahirlah Ali bin Husain RA yang kemudian dikenal dengan Ali Zainal Abidin. Ia merupakan anak bungsu yang selamat dari pembunuhan keluarga Rasulullah SAW, sedangkan kakak-kakaknya dan kedua orang tuanya terbunuh sebagai syuhada.

Selama hidupnya, Ali Zainal Abidin juga diasuh oleh anggota keluarga lain. seperti kakeknya, Ali bin Abi Thalib selama dua tahun dan dua belas tahun tahun bersama pamannya, Hasan RA. Kemudian, 23 tahun tinggal bersama ayahnya, Husain RA.

Hal itu membuat Ali Zainal Abidin tumbuh menjadi pemuda yang kaya dengan ilmu dan ketakwaan. Atas kepribadiannya, kaumnya memberi julukan Zainal Abidin (hiasan para ahli ibadah).

Dijelaskan dalam buku Kisah Teladan Ulama-Ulama Besar Dunia karya Jaka Perdana Putra, Ali Zainal Abidin merupakan orang yang dermawan. Suatu saat, ia hendak menunaikan ibadah haji. Sukainah, adiknya, memberinya makanan untuk bekal selama perjalanan.

Ali Zainal Abidin pun membawa bekal yang terbilang cukup banyak karena makanan tersebut dibeli seharga seratus dirham. Ketika di tengah perjalanan, Ali Zainal Abidin melihat orang fakir miskin lalu memberikan bekalnya kepada mereka.

Ia memang terkenal sangat dermawan dan sering kali ia bersedekah secara rahasia tanpa diketahui satu orang pun. Sebab, kebiasaan bersedekah secara sembunyi-sembunyi itu ia sampai dikira orang-orang sebagai seseorang yang kikir.

Bahkan Ali Zainal Abidin juga sering memikul karung berisi makanan untuk dibagikan para fakir miskin secara diam-diam pada malam hari seraya berkata, "Sedekah secara rahasia itu memadamkan murka Allah SWT."

Singkat cerita, sesampainya di tujuan, Ali Zainal Abidin pun memulai ibadah haji dengan berihram. Namun, ketika hendak ingin mengucapkan kalimat talbiyah, tiba-tiba tubuhnya gemetar dan warna kulitnya berubah menjadi kuning pucat. Ia pun tidak dapat mengucapkan talbiah.

"Mengapa engkau tidak mengucapkan talbiyah?" tanya orang-orang dengan heran. "Aku takut ketika mengucapkan talbiyah (labbaik), Allah SWT menjawab, 'Engkau tidak disambut."

Ketika dipaksakan mengucap talbiyah, dia jatuh pingsan dan jatuh dari untanya. Ia mengalami kejadian seperti itu terus-menerus sampai menuntaskan ibadah hajinya.

Masih melansir sumber sebelumnya, Imam Malik RA bercerita bahkan saat Ali Zainal Abidin menyebut lafal labbaik, ia terjatuh dari untanya dan pingsan hingga tulangnya patah.

Ali Zainal Abidin Sang Ahli Ibadah

Merujuk sumber yang sama, Ali Zainal Abidin juga dijuluki As-Sajjad karena kebiasaan sujudnya yang sangat lama, juga dijuluki Az-Zaky karena kebersihan jiwanya.

Ali Zainal Abidin memang dikenal sangat khusyu dalam salatnya. Ia bahkan pernah melaksanakan salat sunah sebanyak seribu rakaat dalam semalam.

Pada suatu ketika, setelah berwudhu dan berniat salat, tiba-tiba tubuhnya gemetar dan warna kulitnya menjadi kuning pucat. Saat ditanya penyebabnya, ia menjawab, "Tahukah kalian, di depan siapakah aku berdiri? Kepada siapakah aku akan bermunajat?"

Dalam salatnya, Ali Zainal Abidin mengatakan jika ia benar-benar merasa melihat Allah SWT di hadapannya sehingga membuatnya gemetaran dan pucat. Itulah kualitas salat hamba Allah yang sudah sangat tinggi. ***

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index