Kilaskini.com - Dalam keyakinan Islam, kita percaya bahwa setelah kematian ada kehidupan abadi di akhirat. Di sana hanya ada dua macam kehidupan: kebahagiaan atau kesengsaraan. Nasib kita di akhirat nanti ditentukan oleh perbuatan kita selama di dunia.
Sudahkah kita benar-benar mematuhi perintah dan larangan Allah SWT, atau justru sering melakukan dosa dan keburukan? Hanya diri kita dan Allah SWT yang tahu jawabannya.
Ingatlah, hidup di dunia ini hanya sementara. Segala yang kita kumpulkan dan perjuangkan dengan susah payah akan ditinggalkan saat Malaikat Izrail mencabut nyawa kita. Tidak ada harta atau jabatan yang bisa menyelamatkan kita setelah mati. Hanya amal saleh yang bisa membebaskan kita dari siksa neraka.
Berikut ini adalah cerita tentang proses 7 menit setelah kematian. Dikatakan bahwa setelah meninggal, semua kenangan hidup kita dari lahir hingga mati akan terlintas dalam waktu tujuh menit. Meski kebenarannya tidak diketahui secara pasti, tetapi cerita ini tentu memiliki makna yang bisa kita renungkan.
Menit Pertama
Kita akan merasakan kembali momen saat pertama kali dilahirkan ke dunia. Kita melihat wajah ibu yang kelelahan namun tersenyum bahagia dengan air mata di wajahnya. Ayah juga ada di sana, tampak bahagia dan terharu. Kita akan menyadari betapa besar kasih sayang orang tua kita. Bagi anak yang durhaka, momen ini akan menjadi penyesalan terbesar.
Menit Kedua
Kita akan mengingat kembali saat-saat bersama sahabat, baik dalam kebahagiaan maupun kesedihan. Kita akan melihat momen-momen tertawa, menangis, bertengkar, dan berpisah. Di sini, kita akan menyadari siapa teman yang benar-benar baik dan siapa yang tidak.
Menit Ketiga
Kita akan mengenang momen pertama jatuh cinta. Mengingat senyuman yang membuat hati kita bahagia dan juga momen patah hati yang menyakitkan. Kita akan menyadari bahwa cinta sejati hanya milik Allah SWT, yang keindahannya tak tertandingi.
Menit Keempat
Kita akan kembali ke masa-masa terberat dalam hidup, saat merasa putus asa, kehilangan orang tercinta, dan menghadapi masalah besar. Ketika tidak ada yang bisa menghibur kita, barulah kita menyadari bahwa Allah SWT selalu ada untuk menghibur dan menjaga kita, meskipun kita sering menolak-Nya.
Menit Kelima
Kita akan mengingat semua pelajaran hidup tentang kebahagiaan, kesedihan, kesalahan, dan kegagalan. Semua ini adalah bentuk kasih sayang Allah SWT agar kita tidak terlalu mencintai dunia dan menjadi pribadi yang kuat.
Menit Keenam
Kita akan menyadari segala sesuatu tentang diri kita, baik sifat, tubuh, maupun wajah kita. Kita akan tahu apakah kita bersyukur atas apa yang kita miliki atau tidak.
Menit Ketujuh
Semua perbuatan kita selama hidup akan tampak kembali. Jika banyak berbuat baik, kita akan tersenyum. Jika banyak berbuat buruk, kita akan menangis. Kita akan mengetahui nasib kita, apakah termasuk orang yang selamat atau celaka.
Cerita ini mengingatkan kita bahwa setelah kematian, kita akan mengetahui nasib di akhirat nanti. Kebahagiaan atau kesengsaraan tergantung pada perbuatan kita selama di dunia.
Hikmah dari cerita ini adalah kita menyadari betapa singkatnya hidup di dunia. Namun, mengapa kita begitu mencintai dunia hingga melupakan urusan akhirat? Padahal hidup di dunia hanya sementara, bagaikan tujuh menit di akhirat.
Selagi masih diberi kesempatan hidup, mari kita mulai memperbaiki diri agar saat sakaratul maut tiba, kita termasuk hamba Allah SWT yang pantas mendapatkan ridho-Nya. ***