Berikut Tips Memilih Hewan Kurban Menurut Pakar Hewan Ternak

Berikut Tips Memilih Hewan Kurban Menurut Pakar Hewan Ternak
Ilustrasi. Masyarakat diimbau tidak asal-asalan saat memilih hewan kurban.

Jakarta - Menjelang Hari Raya Kurban atau Idul Adha tiba, biasanya masyarakat yang ingin berqurban mencari hewan qurban dengan waktu yang seringkali mepet. Meski demikian, penting untuk memilih hewan qurban yang sehat dan kondisi hewan yang terawat baik, sehingga ibadah qurban diterima oleh Allah SWT. 

Berikut beberapa panduan memilih hewan qurban yang sehat, menurut pakar peternakan, Panjono, dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Panjono mengatakan, syarat utama dalam memilih hewan kurban yang perlu menjadi perhatian adalah sehat dan tidak cacat.

Dosen Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) ini menyatakan, sapi yang layak untuk menjadi hewan qurban memiliki ciri-ciri dan perilaku hewan yang sehat.

"Yang paling sederhana, sapi yang sehat bisa dilihat dari penampilan fisik maupun tingkah lakunya," ujar Panjono, Kamis (16/5).

Menjrutnya, dari fisik misalnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, di antaranya:

- moncong segar, bersih, tidak berbuih, tidak berbau, dan tidak terlihat adanya luka;
- tracak kaki menyerupai tempurung kelapa tertelungkup;
- mata bersih dan tidak merah atau belekan;
- bokong dan anus juga bersih, tak ada tanda-tanda mencret.

"Kalau sapi mencret jelas itu tanda-tanda sakit," terang Panjono.

Sementara dari tingkah laku, sapi yang sehat akan terlihat cukup aktif dan tidak lesu. Selain itu, nafsu makannya bagus dan menunjukkan aktivitas memamah biak.

Panjono juga mengingatkan masyarakat atau panitia kurban agar bisa merawat dengan baik sapi kurban yang telah dibeli jauh hari. Masyarakat bisa menitipkan kepada peternak sapi setelah dibeli dari pasar atau pedagang hewan kurban.

"Jangan sampai setelah dibeli dan dipelihara, sapi justru menurun kondisi tubuhnya atau bahkan jatuh sakit," urainya.

Meski sudah mereda, Panjono mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai penyakit mulut dan kuku (PMK) dan lumpy skin disease (LSD) pada hewan kurban.

"Keduanya merupakan dua jenis penyakit yang masih menjadi wabah," pungkas Panjono.***

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index